The Secret of the Holy Qur'an

Wahyu Dian Purnomo

Minggu, 26 Februari 2012

Bagikan :

Tweet

Acara The Secret of the Holy Qur'an di Metro TV yang pernah diputar di Metro TV, kembali membuka mata dunia saat ini.

Ada beberapa poin penting darinya.

1. Kata terbanyak dalam Al Qur'an adalah kata "Allah", diikuti dengan kata al 'ilmu.
2. Jaman keemasan umat Islam pada saat kekhalifahan Abbasiyah, di mana banyak lahir para cendikiawan Islam yang selain Islami dan shaleh juga menguasai bidang-bidang dan turunan dari ilmu-ilmu matematika, sains, dan teknologi. Selain itu juga ilmu-ilmu ekonomi, sosial, seni kaligrafi, dan lainnya.
3. Kemunduran di mulai saat umat Islam mulai meninggalkan Allah dan ilmu, dan berorientasi pada kelompok-kelompok dan politik kekuasaan. Karena dapat dilihat bahwa ilmu dan teknologi akan dapat menghasilkan sektor-sektor riil yang mana kuatnya sektor riil seperti industri pangan dan manufakturing dapat membuat percepatan pertumbuhan dan kemajuan ekonomi suatu negara. Bandingkan dengan hanya menguasai sektor sosial dan politik namun tidak didukung perekonomian riil yang kuat, maka semuanya akan hanya menjadi wacana belaka dan tidak dapat dikejawantahkan dalam tataran implementasi. Juga perekonomian tidak akan dapat membangun dan mendukung pertahanan militer yang kuat.
4. Saat umat Islam mengalami disorientasi, kemunduran akhlak, ilmu pengetahuan, dan teknologi, sumber-sumber invention Islam diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa-bahasa latin, lebih banyak dari penemuan-penemuan dalam bahasa Yunani, maka umat non-Islam mengambil langkah yang sangat baik yakni menguatkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat memimpin dalam bidang pangan, proses, dan industri.
5. Maka jika umat Islam ingin kembali maju dalam segala bidang, hendaknya kembali kepada Al Qura'an: iqra (bacalah) dan sunnah Rasulullah. Dekatkan diri terus pada Allah dan Rasulullah, dan pelajarilah ilmu dan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kembangkan toleransi muamalah antar umat beragama dengan adil, dan bukan toleransi akidah. Berkenalan antar suku bangsa dan saling membawa manfaat satu sama lain. Saling mengisi, memahami, memaafkan, dan mendoakan.
6. Setelah mempelajari tentang Islam dan rukun-rukunnya dengan baik, serta ilmu-ilmu akhirat lainnya (tauhid, fiqih ibadah, akhlak, muamalah, siyasah, dst), serta mengamalkannya dengan baik dengan niat lillahi ta'ala dan sesuai tuntunan Rasulullah, maka saatnyalah menjalankan perintah Allah untuk mentadabburi dan mempelajari ilmu-ilmu Allah lainnya yang berhubungan dengan sunnatullah penciptaan alam semesta seperti matematika, science, dan teknologi. Maka terlihat apa-apa yang ada dalam Al Qur'an (ayat-ayat qauliyah) akan sesuai dengan yang kita dapati di diri dan alam semesta ini (ayat-ayat kauniyah). Dan kesemuanya itu untuk semakin mendekatkan diri pada Allah (habluminallah) dengan juga bisa membawa manfaat bagi sesama (habluminnanasi).

Mari kita semua kembali pada Al Qur'an dan tuntunan Rasulullah dalam segala bidang (religion spirituality, bisnis & enterpreunership, membangun kebahagian dalam keluarga, dakwah di segala bidang, partisipasi niat, suara, atau aksi nyata dalam politik atau siyasah, dalam penegakan hukum-hukum kebenaran yang bersumber dari Sang Pencipta, dan dalam bidang militer untuk mempertahankan kedaulatan diri, umat, dan bangsa berdasarkan keadilan bagi semua umat manusia).

Walaupun mungkin kita adalah bagian dari suatu kelompok madzhab, kelompok orpol atau ormas tertentu, silahkan tampakkan atribut-atribut tersebut di kelompok, orpol, ormas itu saja, dan ketika kita semua dari segala sumber dan kelompok yang berbeda berkumpul, maka kita semua adalah umat Nabi Muhammad dan umat manusia ciptaan Tuhan.

Mari kembali pada Al Qur'an: iqra (bacalah). Allah dan ilmu.