“The most famous men created arms, laws and empires only. They founded, if anything at all, no more than material powers wich often crumbled away before their eyes. This man moved not only armies, legislation, empires, people and dynasties, but millions of men in one-third of the then inhabited world; and more than that, he moved the altars, the gods, the religions, the ideas, the beliefs and souls… his forbearance in victory, his ambition, which was entirely devoted to one idea and in no manner striving for an empire; his endless prayers, his mystic conversations with God, his death and his triumph after death, all these attest not to an impostur but to a firm conviction which gave him the power to restore a dogma.” (Lamartine, Historie de la Turqie, Paris 1854, Vol, II, pp. 276-277)
Muhammad Saw menjalankan dakwah di Makkah selama 13 tahun tanpa kekerasan. Beliau menghadapi ancaman perang dengan perdamaian, kekerasan dengan kelembutan, pelecehan dengan maaf, penindasan dengan ajakan kepada keadilan. Selama periode ini beliau membangun karakter para pengikutnya untuk memiliki jiwa-jiwa yang tangguh dan rela berkorban untuk kepentingan Islam.
Beliau sangat mengerti sifat bangsa Quraisy yang sangat keras mempertahankan keyakinan mereka. Beliau mengetahui bahwa kaum musyrik itu cepat atau lambat akan menggunakan kekerasan untuk menghentikan dakwah agama yang baru lahir itu. Beliau sangat tahu bahwa kaumnya itu tidak akan membiarkan Makkah menjadi basis atau pusat penyiaran Islam. Mereka tidak akan menyerah begitu saja tanpa melewati pertumpahan darah.
Namun, menghadapi kaum Quraisy dengan kekerasan merupakan cara yang tidak tepat. Jumlah kaum muslim masih sedikit. Kebanyakan di antara mereka yang beriman berasal dari kalangan biasa dan tidak memiliki sekutu yang dapat membela nyawa dan harta mereka.
Jadilah periode Makkah dilalui tanpa memberikan perlawanan dalam bentuk fisik. Konfrontasi bersenjata baru dimulai dari periode Madinah setelah diizinkan oleh Allah untuk berperang dan kaum muslim sudah memiliki kekuatan untuk itu.
Perang Fijar: Awal Karir Militer
Menjelang usia 15 tahun, Muhammad Saw sudah terlibat dalam perang antara suku quraisy dan kabilah hawazin, yaitu Perang Fijar. Ia sendiri tidak terlibat langsung dalam perang tersebut. Ia hanya mendampingi paman-pamannya dan memungut anak-anak panah yang dibidikkan musuh.
Disebut al-fijar (pelanggaran) karena perang tersebut meletus pada bulan suci, saat tidak diperbolehkan membunuh atau berperang. Pemicu perang dimulai dari ulah Barrad bin Qais dari Kabilah Qinanah (Quraisy). Ia merasa sakit hati karena Nu’man bin al Munzir, penguasa al Hirah, memilih Urwah ar Rahhal dari kabilah Hawazin untuk mengawal kafilah dagangnya ke pasar ‘Ukaz. Pasar ini terletak antara Thaif dengan Nakhla dan antara Majanna dan Zul Majaz, tidak jauh dari Arafah. Pasar ini diadakan pada bulan suci. Di pasar ini para penyair-penyair terkemuka membacakan gubahan terbaik mereka. Di tempat ini pula para penyebar agama Yahudi, Nasrani dan lainnya mengemukakan ajaran agama mereka dengan bebas tanpa gangguan karena bulan itu bulan suci.
Barrad kemudian membunuh Urwah dan merampas barang-barang yang dibawa kafilahnya. Ia tidak lagi menghormati bulan suci. Pembunuhan ini menyulut terjadinya peperangan antara Quraisy dan Bani Hawazin.
Perang ini berlangsung selama 4 tahun kendati tidak berlangsung terus menerus. Perang ini dakhiri dengan model kesepakatan perdamaian pada waktu itu. Isi perjanjian perdamaian itu antara lain adalah dengan menghitung jumlah korban yang jatuh di kedua belah pihak. Pihak yang jumlah korban kematiannya lebih kecil harus membayar diyat (blood money) sebanyak jumlah kelebihan korban kepada pihak lawan. Kaum quraisy yang korbannya lebih sedikit membayar kompensasi terhadap kelebihan 20 orang korban yang jatuh di pihak Hawazin.
Beberapa tahun sesudah kenabian Muhammad Saw menceritakan perang Fijar ini dengan mengatakan, “Aku mengikutinya bersama dengan paman-pamanku. Aku juga ikut melemparkan panah dalam perang itu, sebab aku tidak suka kalau tidak juga aku tidak ikut melaksanakannya."
Di samping perang Fijar, Muhammad Saw juga mendapat pengalaman organisasi dari Hilf al Fudhul. Lembaga ini merupakan suatu organisasi kepanduan yang tugasnya menjaga keamanan dan keadilan secara suakrela dan atas inisiatif mesyarakat. Hilf al Fudhul merupakan bentuk perpaduan antara kepanduan, siskamling dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) saat ini.
Ekspedisi antara Perang Badar dan Uhud
Nama Ekspedisi
|
Tahun
|
Nama Pemimpin
|
Personal Muslim
|
Pemimpin dan Personal Muslim
|
Keterangan
|
Perang Bani Sulaiman
|
Syawal 2 H
|
Muhammad Saw
|
200 orang
|
-
|
Bani Sulaiman melarikan diri meninggalkan rampasan perang bagi kaum Muslim
|
Perang Bani Qainuqa
|
Syawal 2 H
|
Muhammad Saw
|
-
|
700 orang
|
Bani Qunaiqa diusir dari Madinah
|
Perang Sawiq
|
Zulqaidah 2 H
|
Muhammad Saw
|
-
|
Abu Sufyan (200 orang)
|
Tidak terjadi pertempuran, Abu Sufyan melarikan diri
|
Perang Dzi Amar
|
Muharram 3 H
|
Muhammad Saw
|
450 orang
|
-
|
Pasukan musuh melarikan diri
|
Perang Bahran
|
Rabiul Akhir 3 H
|
Muhammad Saw
|
300 orang
|
-
|
Tidak terjadi pertempuran
|
Ekspedisi Zaid bin Haritsah
|
3H
|
Zaid bin Haritsah
|
100 orang
|
Shafwan bin Umayyah
|
Harta perniagaan quraisy dirampas
|
Ekspedisi antara Perang Uhud dan Perang Ahzab
Nama Ekspedisi
|
Tahun
|
Nama Pemimpin
|
Personal Muslim
|
Pemimpin dan Personal Muslim
|
Keterangan
|
Ekspedisi Abu Salamah
|
Muharam 4H
|
Abu Salamah
|
150 orang
|
Bani Asad bin Khuzaimah
|
Tidak terjadi pertempuran, harta Bani Asad dirampas
|
Ekspedisi Abdullah bin Unais
|
Muharam 4H
|
Abdullah bin Unais
|
-
|
Khalid bin Sufyan al Huzali
|
Khalid bin Sufyan berhasil dibunuh
|
Misi Raji’
|
Shafar 4H
|
Ashim bin Tsabits
|
10 orang
|
-
|
Mereka dikhianati dan dibunuh
|
Tragedi Bi’ru Ma’unah
|
Shafar 4H
|
Al Munzir bin Amru
|
70 orang
|
Amir bin Thufail
|
70 sahabat syahid
|
Perang Bani Nadhir
|
Rabiul Awal 4H
|
Rasulullah Saw
|
-
|
Bani Nadhir
|
Bani NAdhir diusir dari Madinah
|
Perang Nejed
|
Rabiul Akhir 4H
|
Rasulullah Saw
|
-
|
-
|
Menanamkan rasa takut di kalangan suku-suku Badui yang sering melakukan terror terhadap kaum Muslim
|
Perang Badar II
|
Sya’ban 4H
|
Rasulullah Saw
|
1500 orang
|
Abu Sufyan/2000 personil
|
Tidak terjadi pertempuran, Abu Sufyan dan tentaranya mundur ke Makkah
|
Perang Daumatul Jandal
|
Rabiul Awal 5H
|
Rasulullah Saw
|
1000 orang
|
Kabilah sekitar Daumatul Jandal
|
Pasukan musuh melarikan diri sebelum sempat terjadi pertempuran
|
Ekspedisi dan perang Sesudah Perang Ahzab
Nama Ekspedisi
|
Tahun
|
Nama Pemimpin
|
Personal Muslim
|
Pemimpin dan Personal Muslim
|
Keterangan
|
Penumpasan salam bin Abil Haqiq
|
Zulqaidah 5H
|
Abdullah bin Atiq
|
5 orang
|
Salam bin Abil Haqiq
|
Salam bin Abil Haqiq berhasil di bunuh
|
Ekspedisi Muhammad bin Maslamah
|
Muharam 6H
|
Muhammad bin Maslamah
|
30 orang
|
Abu Bakar bin Kilab
|
Tidak terjadi pertempuran, musuh melarikan diri
|
Perang Bani Lihyan
|
Jumadil Awal 6H
|
Rasulullah Saw
|
200 orang
|
Bani Lihyan
|
Bani Lihyan melarikan diri dan tidak terjadi pertempuran
|
Ekspedisi Ukasyah bin Mihshan ke Al Ghammar
|
Rabiul Awal 6H
|
Ukasyah bin Mihshan
|
40 orang
|
Bani Ahsyad
|
Musuh melarikan diri
|
Ekspedisi Muhammad bin Maslamah Zil Qishshah
|
Rabiul Awal 6H
|
Muhammad bin Maslamah
|
10 orang
|
Bani Tsa’labah
|
Mereka disergap musuh ketika sedang tidur, 9 orang syahid
|
Ekspedisi Abu Ubaidah ibn al Jarrah ke Zil Qishshsah
|
Rabiul Akhir 6H
|
Abu Ubaidah Ibn al Jarrah
|
40 orang
|
Bani Tsa’labah
|
Musuh melarikan diri ke gunung
|
Ekspedisi Zaid bin Haritsah ke Jumum
|
Rabiul Akhir 6H
|
Zaid bin Haritsah
|
-
|
Bani Salim
|
Musuh melarikan diri
|
Ekspedisi Zaid bin Haritsah ke Aish
|
Jumadil Ula 6H
|
Zaid bin Haritsah
|
170 orang
|
Abul Ash
|
Harta perdagangan Abul Ash dirampas namun kemudian dikembalikan
|
Ekspedisi Zaid bin haritsah ke Tharaf
|
Jumadil Akhir 6H
|
Zaid bin Haritsah
|
15 orang
|
Bani Tsa’balah
|
Musuh melarikan diri dan harta mereka dirampas
|
Ekspedisi Zaid bin Haritsah ke Wadil Qura
|
Rajab 6H
|
Zaid bin Haritsah
|
12 orang
|
Penduduk Wadil Qura
|
Mereka diserang, 9 orang syahid
|
Ekspedisi al Khabath
|
Rajab 6H
|
Abu Ubaidah Ibn al Jarrah
|
-
|
-
|
Tugas mereka hanya untuk memata-matai gerakan pasukan Quraisy
|
Perang Bani Mushthaliq atau Muraisi’
|
Sya’ban 6H
|
Rasulullah Saw
|
-
|
Al Haris bin Abi Dhihrar
|
Tidak terjadi pertempuran, harta musuh dirampas. Anak-anak serta wanita mereka di tawan
|
Ekspedisi Abdurrahman bin Auf ke Bani Kalab
|
Sya’ban 6H
|
Abdurrahman bin Auf
|
-
|
-
|
Misi damai
|
Ekspedisi Ali bin Abi Thalib ke Bani Sa’d bin Bakr
|
6H
|
Ali bin Abi Thalib
|
200 orang
|
Wabar bin Alim
|
Musuh melarikan diri
|
Ekspedisi Abu Bakar Shidiq ke Wadil Qura
|
Ramadhan 6H
|
Abu Bakar Shidiq
|
-
|
-
|
Musuh berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi Kurz bin Jabir al Fihri
|
Syawal 6H
|
Kurz bin Jabir al Fihri
|
20 orang
|
Bani Urainah
|
Musuh berhasil dibinasakan
|
Ekspedisi Amru bin Umayyah adh Dhumairi dan Salmah bin Abi Salmah
|
Syawal 6H
|
-
|
-
|
-
|
Tujuannya untuk membunuh Abu Sufyan di Makkah, namun tidak berhasil
|
Perang Ghabah
|
6H
|
Rasulullah Saw
|
-
|
-
|
Musuh berhasil ditumpas
|
Perang Khaibar
|
Muharam 7H
|
Rasulullah Saw
|
1400 orang
|
-
|
Khaibar berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi ke Fadak
|
7H
|
Rasulullah Saw
|
-
|
-
|
Fadak berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi Wadil qura
|
7H
|
Rasulullah Saw
|
-
|
-
|
Wadil Qura berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi ke Tama’
|
7H
|
Rasulullah Saw
|
-
|
-
|
Penduduk Taima’ menyerah dan berdamai
|
Ekspedisi Aban bin Said
|
7H
|
Aban bin Said
|
-
|
-
|
Orang-orang Arab badui tidak berani mengganggu Madinah yang ditinggal Rasulullah Saw dan pasukan muslim ke khaibar
|
Perang Zahur Riqa
|
Rabiul Awal 7H
|
Rasulullah Saw
|
700 orang
|
Suku-suku arab badui di Nejed
|
Orang Arab badui tidak berani lagi mengganggu kaum muslim
|
Ekspedisi Gahlib bin Abdullah al Laitsi ke Bani al Mulawwah
|
Rabiul Awal 7H
|
Ghalib bin Abdullah al Laitsi
|
-
|
Bani al Mulawwah
|
Musuh berhasil ditumpas
|
Ekspedisi Hasma
|
Jumadil Akhir 7H
|
Hasma
|
-
|
-
|
Berkirim surat ke raja-raja
|
Ekspedisi Umar bin Khattab ke Turbah
|
Sya’ban 7H
|
Umar bin Khattab
|
30 orang
|
Kabilah Hawazin
|
Musuh melarikan diri
|
Ekspedisi Basyir bin Sa’ad al Anshari ke Bani Murrah
|
Sya’ban 7H
|
Basyir bin Sa’d
|
30 orang
|
Bani Murrah
|
Mereka syahid kecuali Basyir
|
Ekspedisi Ghalib bin Abdullah al Laitsi ke Bani Abdullah bin Tsalabah
|
Ramadhan 7H
|
Ghalib bin Abullah al Laitsi
|
130 orang
|
-
|
Musuh berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi Abdullah bin Rawahah ke Kahibar
|
Syawal 7H
|
Abdullah bin Rawahah
|
30 orang
|
Basyir bin Zaram
|
Pasukan musuh berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi Basyir bin Sa’d al Anshari ke Yaman
|
Syawal 7H
|
Basyir bin Sa’d al Anshari
|
300 orang
|
-
|
Pasukan musuh melarikan diri
|
Ekspedisi Abu Hadrad al Aslami ke Al Ghabah
|
7H
|
Abu Hadrad
|
3 orang
|
Jusyam bin Muawiyah
|
Musuh berhasil dikalahkan
|
Ekspedisi Abu ‘Auja
|
Zulhijjah 7H
|
Abu ‘Auja
|
50 orang
|
Bani Sulaim
|
Terjadi pertempuran
|
Ekspedisi Ghalib bin Abdullah ke Fadak
|
Shafar 8H
|
Ghalib bin Abdullah
|
200 orang
|
-
|
Musuh berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi Zatu Athlah
|
Rabiul Awal 8H
|
Ka’b bin Umar al Anshari
|
15 orang
|
Bani Qadha’ah
|
Hampir semua pasukan muslim syahid
|
Ekspedisi Zatu Irq
|
Rabiul Awal 8H
|
Syuka bin Wahb al Asadi
|
25 orang
|
Bani Hawazin
|
Tidak terjadi pertempuran, harta musuh dirampas
|
Perang Mut’ah
|
Jumadil Ula 8H
|
Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, Abdullah bin Rawahah, Khalid bin Walid
|
3000 orang
|
Heraklius/200 ribu orang
|
Kedua pasukan bertempur dan akhirnya saling menarik diri
|
Perang Zatu Salsil
|
Jumadil Akhir 8H
|
Amru bin Ash
|
300 orang
|
Kabilah-kabilah Arab di pinggiran Syam
|
Musuh berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi Abu Qatadah ke Khadiran
|
Sya’ban 8H
|
Abu Qatadah
|
15 orang
|
Bani Ghathafan
|
Musuh berhasil ditaklukan
|
Fathu Makkah
|
Ramadhan 8H
|
Rasulullah Saw
|
10.000 orang
|
-
|
Makkah berhasil ditaklukan
|
Perang Hunain
|
Syawal 8H
|
Rasulullah Saw
|
12.000 orang
|
Malik bin Auf
|
Musuh berhasil ditaklukan setelah kaum muslim sempat mengalami kekalahan
|
Ekspedisi Militer Sesudah Penaklukan Makkah
Nama Ekspedisi
|
Tahun
|
Nama Pemimpin
|
Personal Muslim
|
Pemimpin dan Personal Muslim
|
Keterangan
|
Ekspedisi Uyainah bin Hishin al Fazari
|
9H
|
Uyainah bin Hishin al Fazari
|
50 orang
|
Bani Tamim
|
Musuh berhasil ditaklukan
|
Ekspedisi Quthbhah bin Amir ke Khats’am
|
9H
|
Quthbah bin Amir
|
20 orang
|
-
|
Musuh berhasil ditaklukan setelah melalui pertempuran sengit
|
Ekspedisi adh-Dhahak bin Sufyan al Kilabi ke Bani Khilab
|
Rabiul Awal 9H
|
Adh Dhahak bin Sufyan
|
-
|
Bani Kilab
|
Musuh berhasil ditumpas
|
Ekspedisi al Qamah bin Majzar al Mudliji
|
Rabiul Awal 9H
|
Al Qamah bin Majzar al Mudliji
|
-
|
Orang-orang Habsyah
|
Musuh melarikan diri
|
Ekspedisi Ali bin Abi Thalib
|
Rabiul Awal 9H
|
Ali bin Abi Thalib
|
150 orang
|
Kabilah Thai’
|
Mereka berhasil menghancurkan berhala musuh dan mendapatkan tawanan dan rampasan perang
|
Perang Tabuk
|
9H
|
Rasulullah Saw
|
30.000 orang
|
Pasukan Romawi
|
Tidak terjadi pertempuran, namun beberapa Kabilah yang sebelumnya memihak Romawi takluk pada pasukan Islam dan mengadakan perjanjian perdamaian. Ini merupakan perang terakhir yang diikuti Rasulullah Saw
|
Beberapa Strategi Militer Muhammad Saw
- Bermusyawarah dalam menentukan taktik militer
- Mengalahkan musuh tanpa pertempuran
- Meminimalisir jumlah korban
- Tidak mudah marah
- Pendelegasian kepemimpinan pasukan
- Membawa tradisi baru tujuan peperangan
- Komunikasi yang jelas dan tegas
- Selalu waspada
- Tidak segan turun ke bawah
- Memberi pujian dan bersikap adil terhadap pasukan
Sempat Melihat Hasil Perjuangan
(Muhammad Syafii Antonio (Nio Gwan Chung), "Muhammad Saw The Super Leader Super Manager", Penerbit TAZKIA Publishing, Cetakan XVI. 2009)
0 Komentar untuk "Muhammad Saw The Super Leader Super Manager, Spectrum 8: Strategi dan Kepemimpinan Militer"