Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

STI4 Antar Sistem Muslimin(mat)
1. Satu Pedoman: Al Qur'an



"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Al Maidah / 5: 49)

"Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis." (QS. Maryam: 58-59)

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?" (Q.S. Muhammad / 47: 24)


Saat turunnya Al Qur'an, tujuan turunnya Al Qur'an, tiada tandingan Al Qur'an, Allah Subhanallahu wa ta'ala selalu menjaga Al Qur'an


1. Saat Turunnya Al Qur'an: Malam Kemuliaan / Lailatul Qadr

Allah Sang Pencipta Segalanya berfirman pada Surat Al Qadr / Kemuliaan / 97:
[97.1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
[97.2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
[97.3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
[97.4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
[97.5] Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.

Ayat lain: Q.S. Ad Dukhan / Kabut / 44: 3-6)

Sungguh betapa agung dan mulianya Al Qur'an, di mana Al Qur'an adalah kalam Allah yang sucir. Diturunkan pada malam semulia-mulianya malam, diiringi oleh para malaikat-malaikat dan malaikat Jibril atas izin Allah. Maka patutlah Al Qur'an menjadi satu pedoman hidup baik bagi individu, team, dan antar team juga seluruh umat manusia. Subhanallah. Allahu Akbar!!!


‎2. Al Qur'an Membawa Kebenaran, dan Sungguh Sesat dan Merugi Orang Yang Tidak Mengikuti Kebenaran Al Qur'an

"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka." (Q.S. Az Zumar 39: 41)

Sungguh patut dan memang seharusnya Al Qur'an dijadikan sebagai pedoman dalam berstrategi dan bertaktik oleh setiap individu orang per orang dan/atau dalam sistem komunitas muslimin dan muslimat kelompok team per team secara kolektif. Karena Al Qur'an membawa kebenaran dan sungguh merugi dan sesat mereka yang tidak mau mengikuti kebenaran.


3. Al Qur'an Sebagai Pemersatu Umat Manusia (yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, bahkan yang berbeda agama dan keyakinan) dan Petunjuk Memutuskan Perkara-perkara Kehidupan di Dunia ini

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaranyang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (Q.S. Al Maidah / Jamuan / 5: 48)

Al Qur'an merupakan petunjuk memutuskan perkara-perkara akibat perbedaan cara pandang dan cara kerja antar individu dan antar team. Al Qur'an membawa kebenaran dan membenarkan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya (Zabur, Taurat, dan Injil). Al Qur'an adalah pemersatu setiap team muslim di seluruh dunia, juga setiap ahli kitab di seluruh dunia. Satu tujuan, satu pedoman.


4. Al Qur'an Senantiasa Dijaga Kemurniannya oleh Allah

"Sesungguhnya Kami-lah yangmenurunkan al-Qur'an, dansesungguhnya kami benar-benar memeliharanya." (Q.S. Al-Hijr 15: 9)

Sungguh patut untuk menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman selama hayat dikandung badan. Karena Al Qur'an akan selalu dijaga kemurniannya oleh Allah dan kita tidak perlu kuatir menunggu update atau revisi Al Qur'an dari Allah Yang Maha Tahu. Al Qur'an selalu relevan dan kontekstual sepanjang jaman.


5. Al Qur'an Tidak Tertandingi

"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar." (QS. Al Baqarah  2: 23-24)

Untuk individu-individu dan team-team yang dijanjikan kemenangan oleh Allah, maka hendaknya menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup. Takkan ada yang menandingi mukjizat Nabi Muhammad SAW ini.


6. Al Qur'an Menyuruh Orang Yang Beriman untuk Taat Pada Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam

"Apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah." (QS. Al Hasyr: 7)

Al Qur'an mengatakan agar manusia-manusia yang beriman taat pada Rasulullah. Jadi, dalam membangun semua strategi dan taktik kita bersama, selalu akan juga mengacu pada Sunnah Rasul sebagai penjelasan dari apa-apa yang ada di Al Qur'an. Sebagai implementasi praktis baik dalam berstrategi dan bertaktik individual, sistem/team, dan antar sistem/team.


Mengacu kembali pada tulisan di atas, dalam kaitannya dengan strategi dan taktik antar team, Al Qur'an adalah sumber kebenaran, sebagai pemersatu, petunjuk dalam memutuskan perkara-perkara dan perselisihan yang terjadi karena berbagai macam perbedaan bahasa, adat istiadat, dan tujuan partikular. Namun, sedianya dengan sama-sama mengacu pada Al Qur'an, persatuan dan keadilan dapat ditegakkan di antara berbagai keanekaragaman umat manusia di dunia ini. Yakni dengan bahasa yang sama-sama saling dimengerti: bahasa Al Qur'an.



T A K T I K : Satu Pedoman: Al Qur'an



Taktik I: Membaca, Memahami, dan Mengamalkan Al Qur'an

Agar Al Qur'an dapat menjadi bagian dari strategi dan taktik kita baik sebagai individu, sistem/team, antar sistem/team, dan bagian dari umat terbaik (khairu ummah), maka beberapa langkah ini bisa dipertimbangkan.


Taktik I.1. Membaca Al Qur'an

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al Qur`an maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan 'alif laam miim' satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf." (H.R. At-Tirmidzi)

Prasyarat: Ilmu Tajwid

1O asas ilmu tajwid:

  1. Pengertian Tajwid menurut bahasa: Membaguskan sesuatu.Menurut istilah Ilmu Tajwid: Melafazkan setiap huruf dari makhrajnya (tempat keluarnya baik di lidah dan mulut) yang benar serta memenuhi hak-hak setiap huruf dengan benar
  2. Hukum mempelajari Ilmu Tajwid adalah Fardhu Kifayah (wajib bagi umat Islam jika belum ada yang mempelajarinya) dan mengamalkannya yakni membaca Al-Quran dengan bertajwid adalah Fardhu Ain (wajib bagi setiap muslim)
  3. Tumpuan perbincangannya: Pada kalimat-kalimat Al-Quran
  4. Kelebihannya: Ia adalah semulia-mulia ilmu karena ia langsung berkaitan dengan kitab Allah Al Quran
  5. Penyusunnya: Imam-Imam Qiraat
  6. Faedahnya: Mencapai kejayaan dan kebahagiaan serta mendapat rahmat dan keridhaan Allah di dunia dan akhirat. Insya Allah
  7. Dalilnya: Dari Kitab Al-Quran dan Hadist Rasulullah
  8. Nama Ilmu: Ilmu Tajwid
  9. Masalah yang diperbincangkan: Mengenai kaidah-kaidah dan cara-cara membaca Al Qur'an secara keseluruhan yang memberi pengertian hukum-hukum cabangan
  10. Matlamatnya: Memelihara lidah dari kesalahan membaca ayat-ayat suci Al-Quran ketika membacanya. Karena kesalahan baca dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan arti dari ayat-ayat Al Qur'an yang dibaca. Jadi tujuannya adalah membaca Al Qur'an dengan makna dan arti sesuai dengan yang diturunkan dari Allah



Tingkatan Bacaan Al Qur'an
  
Terdapat 4 tingkatan bacaan Al Qur'an yaitu bacaan dari segi cepat atau perlahan.

  1. Tartil: Membaca setiap ayat Al Qur'an dengan perlahan-lahan, tenang dan melafazkan setiap huruf dari makhrajnya yang tepat serta menurut hukum-hukum bacaan Tajwid dengan sempurna, merenungi maknanya, hukum danpelajaran dari ayat-ayat Al Qur'an
  2. Tahqiq: Bacaannya seperti Tartil namun lebih lambat dan perlahan, seperti membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, menepatkan kadar bacaan mad dan dengung
  3. Hadar: Bacaan yg cepat sertamemelihara hukum-hukum bacaan Tajwid
  4. Tadwir: Bacaan yang berada di pertengahan antara tingkatan bacaan Tartil dan Hadar, serta memelihara hukum-hukum Tajwid


Catatan:
  • Tingkatan bacaan Tartil biasanya bagi mereka yg sudah mengenal makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf dan hukum-hukum Tajwid.Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.
  • Tingkatan bacaan Tahqiq biasanyabagi mereka yang baru belajar membaca Al Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dgn tepat dan betul.
  • Tingkatan bacaan Hadar biasanya bagi mereka yang telah menghafal Al Quran, supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yg singkat.
  • Tingkatan Tadwir yakni pertengahan antara Tartil dan Hadar



Taktik I.2. Memahami Al Qur'an

Prasyarat: 

  1. Ilmu bahasa Arab
  2. Ilmu nahwu
  3. Ilmu sharaf
  4. Ilmu tafsir dan azbabun nuzul
  5. Ilmu hadist (dan mustalahah hadits) yang berkaitan dengan turunnya suatu ayat atau surat Al Qur'an tertentu


Terjemahan secara harfiyah seperti Al Qur'an terjemahan yang dikeluarkan Departemen Agama bisa digunakan untuk memahami Al Qur'an namun hanya sebatas pada ayat-ayat muhkamat (hukum-hukum) yang arti dan makna ayat-ayat tersebut sudah jelas. Sedangkan ayat-ayat lainnya selain itu, ada yang boleh ditafsirkan dengan ilmu tafsir dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ulumul Qur'an, dan ada pula yang hanya menjadi rahasia Allah.


Taktik I.3. Mengamalkan Al Qur'an

Prasyarat: memahami Al Qur'an

Setelah membaca dan memahami Al Qur'an, maka kita harus mengamalkan apa-apa yang sudah diajarkan oleh Allah melalui kalam-Nya dan Sunnah Rasulullah. Demikian agar kita menjadi generasi Al Qur'an dan penerus semangat dan cita-cita perjuangan Rasulullah dalam mendidik kita semua umat muslim sedunia untuk menjadi khalifah fil ardhi (pemimpin di muka bumi). 


Taktik II: Mendekatkan Diri dengan Al Qur'an Yang Mulia

Beberapa hal yang bisa dipertimbangkan agar dapat selalu mengingat dan mengacu kepada Al Qur'an dalam menjalani dan menemukan solusi dalam kehidupan sehari-hari setiap saat.


Taktik II.1: Menghafalkan Al Qur'an 

Secara keseluruhan ataupun beberapa surat-surat dan ayat-ayat tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan diri, keluarga, usaha dan pekerjaan, kepemimpinan, dan lainnya yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan manusia seperti aqidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Taktik II.2: Membawa mushaf Al Qur'an cetak setiap saat.

Taktik II:3: Membawa mushaf Al Qur'an elektronik 

Seperti yang bisa diinstal pada PDA, smartphones, ipod, dll.


Taktik II. 4. Membawa catatan-catatan atau sumber-sumber yang berkaitan dengan Al Qur'an

Misal berupa media cetak atau website yang mengkategorikan surat-surat dan ayat-ayat Al Qur'an berdasarkan asbabun nuzul, tujuan turunnya ayat, solusi-solusi dan jawaban-jawaban hukum untuk bidang-bidang tertentu seperti fiqih ibadah, muamalah, syariah, dan lain-lain. Juga strategi dan taktik diri yang berlandaskan pada Al Qur'an dan sunnah Rasulullah.
  
Semoga Al Qur'an akan selalu berada di hati kita semua dan menjadi petunjuk dari Yang Maha Benar di setiap langkah-langkah kehidupan kita. Aamiin.




Keutamaan Membaca dan Menghafal Al Qur'an
  
Muhammad Iqbal Ahmad Gazali

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam, beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang tetap istiqamah menegakkan risalah yang dibawanya hingga akhir zaman, sesuai petunjuk salafus shalih, lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dilanjutkan dengan mengajarkannya.

Al-Qur`an adalah kalamullah, firman Allah yang diturunkan kepada nabi kita Nabi Muhammad selama 23 tahun. Ia adalah kitab suci umat Islam yang merupakan sumber petunjuk dalam beragama dan pembimbing dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al-Qur`an, menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Membaca Al-Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, kemudian diteruskan dengan tadabbur, yaitu dengan merenungkan dan memahami maknanya

Di samping itu, kita juga dianjurkan menghapalnya dan menjaga hapalan tersebut agar jangan terlupakan, karena hal itu merupakan salah satu bukti nyata bahwa Allah berjanji akan menjaga Al-Qur`an dari perubahan dan penyimpangan seperti kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan salah satu bukti terjaganya Al-Qur'an adalah tersimpannya di dada para penghapal al-Qur'an dari berbagai penjuru dunia, bangsa arab dan ajam (non arab).

Banyak sekali anjuran dan keutamaan membaca Al-Qur'an, baik dari al-Qur'an maupun as-Sunnah, di antara perintah membaca Al-Qur`an adalah: firman Allah:

"Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabbmu (al-Qur'an)." (QS. al-Kahfi: 27).

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al Qur'an)." (QS. Al-'Ankabut: 45)

"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (Mekah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". * Dan supaya aku membacakan al-Qur'an (kepada manusia). ". (QS. An-Naml: 91-92

Adapun di antara keutamaan membaca al-Qur`an dari sunnah Rasulullah adalah: 'Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya." (HR. Al-Bukhari)

Inilah sebagian dari anjuran dan keutamaan membaca al- Qur`an, dan yang perlu diingat bahwa pahala membaca al-Qur`an diperoleh bagi siapa pun yang membacanya, walau tidak memahami makna dan tafsirnya. Kendati kalau bisa memahaminya pahalanya tentu lebih baik dan lebih banyak pahalanya. Sebagian ulama menyebutkan beberapa hikmah keistimewaan membaca al-Qur`an yang pahalanya bisa diperoleh kendati tidak memahamainya, di antaranya adalah:


1. Menjadi manusia yang terbaik

"Dari Utsman bin 'Affan rad, dari Nabi saw, beliau bersabda 'Tidak boleh ghibthah (menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain) kecuali dalam dua hal: (pertama) orang yang diberikan Allah SWT keahlian tentang Al-Qur`an, maka dia melaksanakannya (membaca dan mengamalkannya) malam dan siang hari. Dan seorang yang diberi oleh Allah SWT kekayaan harta, maka ia infakkan sepanjang hari dan malam." (HR. Muttafaqun alaih)


2. Kenikmatan yang tiada bandingnya


3. Al-Qur`an memberi syafaat di hari kiamat 

Dari Abu Umamah al-Bahili: Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membacanya, mempelajari dan mengamalkannya)." (HR. Muslim)


4. Pahala berlipat ganda 

Dari Ibnu Mas'ud rad, ia berkata, 'Rasulullah  bersabda:
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur`an maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan 'alif laam miim' satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)


5. Dikumpulkan bersama para malaikat

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, 'Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Orang yang membaca al-Qur'an dan ia mahir dalam membacanya maka ia dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala." Muttafaqun 'alaih. 

  

Salafus shalih dan Al-Qur'an

Berdasarkan anjuran-anjuran dan keutamaan-keutamaan di atas, para salaf sangat bersungguh-sungguh dalam memperbanyak membacaAal- Qur`an dan menghapalnya, karena mengharapkan keutamaan dan pahala ini, serta karena cinta terhadap Kitabullah dan mendapatkan kenikmatan dengan membacanya. Imam Abdurrahman al-Auza'i rahimahullah berlata: 'Ada lima perkara yang selalu dipegang para sahabat nabi dan para tabi'in yang mengikuti langkah mereka dalam kebaikan: 

Selalu bersama jama'ah kaum muslimin, mengikuti sunnah, memakmurkan masjid, membaca Al- Qur`an dan jihad fi sabilillah."

Di antara para sahabat yang masyhur selalu bersama Al-Qur`an adalah Utsman bin Affan RA, sehingga diriwayatkan bahwa beliau pernah berkata: 'Jikalau hati kamu bersih niscaya kamu tidak pernah kenyang dari Kalamullah."

Di antaranya lagi adalah Abdullah bin Amar bin Ash rad, seperti yang diriwayatkan dalam shahih tentang dialognya bersama Rasulullah, hingga akhirnya Rasulullah memintanya agar membaca dan mengkhatamkan Al-Qur`an dalam tujuh hari.'

Para salaf rahimahullah merasakan ketenangan dan kenikmatan saat membaca Al-Qur`an, karena ia adalah Kalamullah yang tidak pernah bosan membacanya dan tidak pernah jemu mendengarnya. Allah menghilangkan rasa jemu dan bosan dari pembaca dan pendengarnya dengan keikhlasan dan kebenaran iman, untuk memudahkan membaca dan mendengarnya. Firman Allah SWT:

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran." (QS. Al Qamar:17)

Inilah rahasia perkataan Utsman bin Affan RA: 'Jikalau hati kamu bersih niscaya kamu tidak pernah kenyang dari Kalamullah." Itulah penyebab mereka selalu membaca al-Qur`an dan menjaga hizib mereka. Hasan al- Bashri rahimahullah berkata: "Carilah kenikmatan dalam tiga perkara: shalat, Al-Qur`an dan doa. Jika kamu mendapatkannya maka pujilah Allah atas hal itu, dan jika kamu tidak mendapatkannya maka ketahuilah bahwa pintu kebaikan telah ditutup atasmu."

Para salaf selalu berpegang teguh terhadap sunnah nabawiyah dalam berbagai aspek kehidupan mereka, tanpa terkecuali dalam hal membaca Al- Qur`an. Abul 'Aliyah ar-Rayahi berkata: "Kami adalah budak yang dimiliki orang, di antara kami ada yang membayar dharibah, ada pula yang melayani keluarganya. Kami mengkhatamkan Al-Qur`an setiap malam, maka hal itu terasa berat bagi kami. Lalu kami mengkhatamkan setiap dua malam, ternyata juga merasa berat. Lalu kami mengkhatamkan setiap tiga malam, lalu kami merasa berat, sehingga kami saling mengeluh satu sama lain. Kami menemui Rasulullah, maka beliau mengajarkan kepada kami agar mengkhatamkan setiap jum'ah, maka kami bisa shalat dan tidur, dan kami tidak merasa berat."

Perhatian Salaf Dalam Menghapal al-Qur`an

Para salaf tidak hanya memberi perhatian terhadap membaca Al- Qur`an lewat mushhaf, bahkan mereka berlomba-lomba dalam menghapalnya, dan Allah SWT telah memberikan kemudahan dalam membaca dan menghapalnya bagi siapa pun yang ingin mengharapkan Ibnu Abbas RA berkata: 'Kalau bukan karena kemudahan yang diberikan Allah SWT kepada manusia niscaya tidak ada seorang pun yang bisa membaca Kalamullah. Dan di antara kemudahannya adalah mudah dibaca dan menghapalnya.  

Firman Allah SWT:

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran." (Q.S. Al Qamar:17)

 Di antara keutamaan menghapal Al-Qur`an adalah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, ia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya orang yang tidak ada sedikitpun Al-Qur`an di dalam rongganya, ia seperti rumah yang runtuh."

Dan Beliau mengutamakan di antara para sahabatnya menurut kadar hapalan Al-Qur`an mereka, apabila mengutus pasukan beliau mengangkat imam dalam shalat bagi yang paling banyak hapalannya, mengedepankan dilliang lahat bagi yang paling banyak hapalannya.

Maka banyak sekali dorongan dan motivasi untuk lebih giat menghapal Al-Qur`an. Memang tidak disebutkan secara pasti berapa jumlah sahabat yang hapal al-Qur`an, namun cukup sebagai bukti banyak yang hapal al-Qur`an, bahwa dalam perang Yamamah telah terbunuh tujuh puluh orang sahabat yang hapal al- Qur`an. 


Harun Yahya: Keajaiban Al Qur'an



Link-link tentang Al Qur'an

0 Komentar untuk "STI4 Antar Sistem Muslimin(mat)
1. Satu Pedoman: Al Qur'an"

Back To Top