Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

STI2 Hubungan antar Muslim(ah)
2. Cari ilmu dan bukti, hancurkan prasangka dan iblis! (Kebenaran menghancurkan kebatilan)

"Telah datang kebenaran (Islam) dan telah hancur kebatilan. Sesungguhnya yang batil Itu pasti akan hancur." (Q.S. A1-Isra: 81)




"Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Q.S. Al Baqarah: 111)



"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al Baqarah: 256)


Cari Ilmu

Mengenai mencari ilmu, Sang Maha Tahu segalanya hingga ke desir hati terdalam, Sang Pencipta manusia, alam semesta, dan semua isinya, berfirman dalam ayat yang pertama kali diturunkan ke dunia ini:

"Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan sekalian makhluk. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah beku. Bacalah dan tuhanmu yang maha pemurah. Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (Q. S. Al Alaq / Segumpal Darah / 96: 1-5)

Agar siap menjadi bagian dari pasukan Daulah Khilafah Islamiyah yang tangguh, maka mari kita baca semua petunjuk permainan dan peran hidup yang sedang dan akan kita jalani, yang bersumber langsung dari Allah  dan Rasulullah. Hal terpenting adalah memahami ilmu-ilmu fardhu a'in (wajib bagi semua individu muslim) dengan sebenar-benarnya, seperti ilmu akidah, ilmu ibadah, ilmu akhlak islami, dan yang lainnya, lalu setelah itu barulah ilmu-ilmu fardhu kifayah (jika sudah ada seseorang yang menguasainya, maka gugur kewajiban yang lainnya dalam mempelajari ilmu tersebut) misalnya ilmu hisab untuk perhitungan zakat dan niaga, ilmu mengatur pertahanan dan mendukung serangan bagi pasukan-pasukan di garis belakang (misalnya ilmu berumah tangga bagi para istri-istri shalihah pendukung suami), ilmu mencetak kebaikan bagi sasaran , untuk yang diserahi tugas menjadi pasukan di garis depan (misalnya ilmu agama dan mua'malah bisnis para suami yang berdakwah untuk umat dan mencari nafkah untuk keluarga) dan sebagainya.


Contoh ilmu-ilmu fardhu a'in

1. Ilmu Aqidah / Keimanan pada Allah
Ilmu tentang bagaimana mengenal Sang Pencipta diri kita, alam semesta, dan semua isinya. Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Untuk apa engkau dihidupkan? Apa tujuan akhir hidupmu? Akan kemana engkau kembali? Dimanakan kau berada? Dll.

2. Ilmu Fiqh/Ibadah
Ilmu untuk mengetahui cara-cara berlatih dengan jurus-jurus yang baik dan benar agar siap dalam pertandingan setiap saat. Misal ilmu shalat yg dihadiahkan Rasulullah kepada kita hingga beliau harus naik sampai langit ke-7 untuk mendapatkan shalat yang sekarang kita lakukan sebagai sarana jiwa agar nanti juga kita dapat mimiliki derajat yang baik dan tinggi di sisi-Nya bersama beliau. Agar kita dengan shalat dapat berlatih secara kontinue menyiapkan jiwa dan raga siap setiap saat duel melawan iblis dan dajjal serta sistem dan antek-anteknya di darat, laut, dan udara di mana-mana. Menggenapi kelemahan yang kita miliki dengan kekuatan Allah Subhanallahu wa ta'ala.

3. Ilmu Akhlak
Ilmu yang mempelajari bagaimana kita bersosialisasi dengan para teman di pasukan Daulah Khilafah Islamiyah, baik di dalam atau di luar lingkungan, agar keharmonisan selalu terjaga antara satu dengan yang lainnya. Juga bagaimana kita tetap bersikap adil dengan para pemain dan suporter pasukan iblis saat bertemu muka di mana saja, sesuai tuntunan Islam yang adil dan penuh rahmat bagi alam semesta. Menghiasi diri dengan akhlak sesuai tuntunan Rasulullah sang pemilik sebaik-baik akhlak. Misal seperti ilmu etika berbicara, etika bertransaksi elektronik, dan etika berhubungan dgn sesama manusia, baik muslim atau bukan muslim.


Contoh ilmu-ilmu fardhu kifayah

1. Ilmu Muamalah
Ilmu tentang bagaimana kita bermasyarakat, berbusinessman, berniaga, dan berhubungan secara lebih global dengan tetap memegang nilai-nilai yang termaktub dalam Kitab Suci Al Qur'an dan instruksi-instruksi dari  Rasulullah Al-Amin. Misal ilmu manajemen, fisika, matematika, marketing, manufaktur, oil well exploration and drilling, coal mining, forestry, logistics, cooking, fashion, franchising, catering, dll.

2. Ilmu Siyasah/Politik
Ilmu tentang bagaimana kita bisa memenangkan setiap permasalahan hidup dengan strategi-strategi dan taktik-taktik jitu nan bersih sesuai Al Qur'an dan sunnah Rasulullah. Termasuk ilmu sospol, hubungan internasional, diplomasi, strategi perang, strategi repolusi diri, strategi mendapatkan pasangan shaleh/shalehah, strategi membangun rumah tanggah penuh barakah dan rahmat Allah, strategi dan taktik tuntuk setiap panca indera dan anggota tubuh (sehingga nanti pas ditanya Allah, setiap panca indera dan anggota tubuh kita bisa menjawab sesuai taktik masing-masingnya untuk apa digunakan setiap panca indera dan anggota tubuh tersebut semasa di dunia), dan lain-lain.


"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang di beri ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Mujaadilah: 11)

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama (orang-orang yang berilmu)." (Q.S. Faathir: 28)

"Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak." (Rasulullah SAW Al Amin)


Cari Bukti

Setelah mencari, mempelajari, dan memahami ilmu-ilmu yang diperlukan untuk menghadapi permainan (tipu daya dan pembodohan) dan senda-gurau (kebohongan) dunia dengan baik dan benar, maka setelahnya, apapun yang kita ucapkan dan lakukan harus bisa dibuktikan kebenarannya dengan tidak terbantahkan, sebagai bukti dan pertanda kita masih menjadi pasukan aktif Islam.

Segala bisikan manis menipu, bualan dan ilusi diri sendiri, khayalan-khayalan rendah atau tingkat tinggi, dan segala macam self defends dan pembenaran diri yang tidak dapat dibuktikan dengan haqqul yaqin, seyakin-yakinnya, berdasarkan apa-apa yang tertuang dalam Kitab Suci pasukan Islam dan instruksi-instruksi dari The Great General Rasulullah Al Amin, boleh jadi perkataan kita tersebut adalah bagian dari bantuan propaganda kita bagi sumpah iblis dalam usaha menyesatkan umat manusia atau perbuatan-perbuatan kita merupakan pengamalan dari butir-butir SOP dan technical implementation dari strategi dan taktik iblis dan dajjal, namun kita tidak menyadarinya (karena tidak kita buktikan kesalahannya). Naudzu billahi min dzaalik.


"Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Q.S. Al Baqarah: 111)

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (Q.S. Al-Hujuraat: 6)




"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya." (Q.S. Al Israa': 36)


Jadi, apapun yang kita katakan dan lakukan, akan memberikan dan menumbuhkan nilai-nilai perkataan dan perbuatan tersebut pada diri sendiri dan memberikan pengaruh pada lingkungan terdekat dan yang terkoneksi baik secara langsung atau tidak  langsung, dan akan membentuk kita menjadi seperti apa yang kita katakan dan kita lakukan tersebut secara slow but sure. Lalu semua panca indera dan anggota-anggota tubuh kita akan bersaksi dengan bukti-bukti nyata berupa rekaman percakapan dan perbuatan kita selama di dunia pada persidangan akherat kelak.

"Pada hari ini, Kami kunci mulut mulut mereka, dan yang akan berbicara adalah tangan-tangan mereka, dan yang akan bersaksi adalah kaki-kaki mereka terhadap apa yang mereka kerjakan (dulu di dunia)." (Q.S. Yasin / 36: 65)

Rekaman kita malas shalat dan pelit bersedekah juga ada. Rekaman kita setiap kali mengecek uang dalam rekening tapi tidak berzakat mal atau profesi, rekaman kita berselingkuh dengan pasangan hidup sah orang lain, rekaman hati kita saat sedang merencanakan kejahatan pada orang lain berikut raut wajah evil grin kita saat itu, saat kita tertawa terbahak-bahak atas musibah orang lain, saat kita bersembunyi kalau ada pemain lain yang butuh bola bantuan sedangkan kita punya banyak hal yang tidak bisa dipakai semuanya sekaligus, saat kita berjalan di trotoar dan jalan-jalan umum bagai berjalan di atas catwalk dengan membusungkan dada, makan tidak bayar, atau pakai uang hasil korupsi, dan lain-lain. Atau rekaman-rekaman orang-orang sial lainnya saat berada di pengadilan dunia atau akherat kelak. Naudzubillahi min dzalik.


"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (inti atom)-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah (inti atom)-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula." (Q.S. Al Zalzalah / Kegoncangan / 99: 7-8)

Mari kita berikan bukti pada Allah dan Rasulullah bahwa kita akan tetap menjadi bagian dari pasukan Islam yang sejati, bukan hanya janji (bukan hanya janji-janji kosong seperti yang digembar-gemborkan para pemain dan suporter iblis, dajjal, dan hamba sahaya mereka di dunia ini).


TIADANYA ILMU DAN BUKTI BISA MENYEBABKAN KESESATAN DAN PENYESATAN



Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu yang telah diberikan-Nya kepada kalian dengan seketika, tetapi Allah mencabut ilmu (agama) dengan mewafatkan ulama, maka ilmunya juga turut hilang, sehingga hanya tinggal orang-orang bodoh yang ketika dimintai fatwa mereka akan memberkan fatwa berdasar rasio mereka, maka mereka akan menyesatkan orang lain dan mereka sendiri juga sesat". (H.R. Bukhari 7307)



"Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak."

(Hadits ini diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi di dalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169), Ad-Darimi di dalam Sunan-nya (1/98), Abu Dawud no. 3641, Ibnu Majah di dalam Muqaddimahnya dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan: “Haditsnya shahih.” Lihat kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 3096, Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2159, Shahih Sunan Ibnu Majah no. 182, dan Shahih At-Targhib, 1/33/68)


Setelah cukup ilmu dan bukti, maka ilmu dan bukti akan dapat membuka hati dan pikiran kita agar dapat menghancurkan prasangka (karena ketidaktahuan) dan membongkar tipu-daya iblis!



Hancurkan Prasangka





"Dan supaya dia mengadzab orang- orang munafik laki-laki dan orang-orang munafik perempuan, dan orang-orang musyrik laki laki dan orang-orang musyrik perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah, mereka akan mendapat giliran (keburukan) yang amat buruk, dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahannam. Dan (neraka jahannam) itulah seburuk-buruk tempat kembali. " (Q.S. Al Fath: 6)
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu mempergunjingkan sebagian yang lain." (Q.S. Al Hujurat: 12)


1. Hancurkan prasangka buruk terhadap Allah Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana

Menurut Ibnu Qayyim, prasangka di surat Q.S. Al Fath: 6 ditafsirkan dengan tiga penafsiran:

1. Mengingkari adanya hikmah dari Allah
2. Mengingkari takdir-Nya
3. Mengingkari bahwa agama yang dibawa Rasulullah akan disempurnakan dan dimenangkan Allah atas semua agama
Inilah prasangka buruk yang dilakukan oleh orang-orang munafik dan orang-orang musyrik yang terdapat dalam surah Al Fath tersebut.

Karena mereka itu berprasangka buruk pada Yang Maha Mengetahui dan Yang Maha Bijaksana, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka mereka akan disediakan Neraka Wail. Naudzubillahi min dzalik.

Hadist Abu Hurairah r. a memberitahu bahwa Rasulullah pernah bersabda, Allah berfirman: "Sesungguhnya, Aku adalah sebagaimana yang disangkakan oleh hamba-Ku, adalah Aku bersamanya apabila dia mengingati Aku, jika dia mengingat Aku di dalam hatinya, maka Aku mengingati dia dalam hati-Ku, dan jika dia mengingati Aku dalam jemaah maka Aku ingati dia dalam jemaah yang lebih baik (yaitu dalam jemaah para malaikat yang maksum dan suci dari segala dosa). Apabila hamba-Ku mendekatiku sejengkal, maka aku dekati dia sehasta. Apabila dia mendekati Aku sehasta Aku dekati dia sedepa. Dan apabila dia datang mendekati Aku dengan berjalan, maka Aku dekati dia dengan berlari."

Hadits ini mengandungi berbagai-bagai keterangan. Allah berfirman:"Aku bertindak terhadap hamba-Ku sebagaimana yang disangkakan olehnya." maksudnya hendaklah senantiasa mengharapkan karunia dan rahmat dari Allah. Janganlah sekali-kali berputus harap dari rahmat-Nya. Walaupun kita berdosa dan telah melampaui batas yang kita percaya bahawa segala dosa dan kesalahan kita itu pasti akan dibalas namun janganlah sekali-kali berputus harap dari rahmat Allah. Kemungkinan besar Allah mengampuni dosa kita semata-mata dengan rahmat dan kurnia-Nya.

Jadi, jangan berprasangka buruk pada Allah. Jangan menjadi salah satu pasukan iblis. Karena iblis dahulu berprasangka buruk pada Allah sehingga tidak mau sujud kepada Nabi Adam, sehingga ilmu iblis ini yang akan diberikan pada kita kalau berprasanka buruk pada Allah. Naudzubillahi min dzalik.


2. Hancurkan prasangka buruk terhadap sesama makhluk-makhluk ciptaan-Nya


"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu mempergunjingkan sebagian yang lain." (Q.S. Al Hujurat: 12)


Dalam hubungan interpersonal paling dasar, akan ada interaksi antara dua manusia. Jika terjadi interaksi antara katakanlah dua orang lebih, maka hendaknya sikap aksi-reaksi dasar hubungan interpersonal yang Islami adalah:

Muslim I: "Semua perkataanku dan perbuatanku seyogyanya tidak akan membahayakan atau menyakiti temanku Muslim II."

Karena: "Seorang muslim adalah yg mana saudara muslim lainnya selamat dari perbuatan dn perkataannya." (Rasulullah SAW Al-Amin)


Muslim II: "Aku akan tetap berbaik sangka terhadap perkataan dan perbuatan yang dikatakan oleh temanku Muslim I."

Karena: "Jauhilah segala prasangka (buruk), karena sesungguhnya prasangka (buruk) adalah sebohong-nya perkataan (hati dan lisan)." (Rasulullah SAW Al-Amin)


Maka dari hubungan aksi-reaksi dasar tersebut, akan dibangun rasa kepercayaan tinggi di antara mereka sehingga semangat tim pasukan Islam akan semakin menyala-nyala dalam satu ikatan rohani ukhuwah Islamiyah yang kuat, agar dapat terus bersatu-padu seiring sejalan menghancurkan prasangka-prasangka buruk yang akan menjadi bibit perpecahan team, akibat berbantah-bantah di lapangan karena kesombongan atau prasangka merendahkan orang lain, dan mengakibatkan kekalahan yang fatal baik bagi dirinya sendiri atau pasukan Islam yang akan terimbas atsar/efek buruknya. Naudzubillahi min dzalik.


Tahukan dari manakah asal prasangka-prasangka tersebut? Allah sudah memberi tahu rahasia ini kepada kita, dari yang mengatakannya sendiri bersumpah akan menjadi musuh kita: iblis laknatullah.

"Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (Q.S. Al-Isra': 53)

Karena

"Dan saya (iblis) benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka." (Q.S. An Nisa' / 4: 119)


Mari kita hancurkan semua prasangka buruk di hati kita masing-masing, baik prasangka buruk kepada Allah dan qada dan qadar-Nya baiknya dan buruknya, atau prasangka buruk sesama makhluk ciptaan-Nya, agar dapat tumbuh semua hal-hal dan nilai-nilai yang positif serta mental juara bagi diri kita dan semua individu pasukan Islam lainnya .


"Sayangilah semua yang ada di muka bumi, maka Yang Di Langit akan menyayangimu.", instruksi Rasulullah SAW The Great Coach.


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Hujuraat: 11)


Jangan ada dusta dan prasangka di antara sesama muslim yang saling mencintai dan mengasihi karena Allah taa'la.


Balasan Suatu Penghormatan

"Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu." (Q.S. An Nisaa' :86)


Balasan Suatu Kejahatan

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang- orang yang lalim." (Q.S. Asy-Syuura: 40)

"Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan." (H.R. Ath-Thabrani)


"Perlukah aku ceritakan kepadamu sesuatu yg menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu?

Para sahabat Nabi menjawab: "Ya tentu, Wahai Rasulullah"

Rasul bersabda: "Kamu bersifat hilim (sabar) kepada orang yg membencimu, memaafkan orang yg zalim kepadamu, memberi kepada orang yg memusuhimu, dan menghubungi orang yg memutuskan silaturahmi ." (H.R. At-Thabrani)


Juga lihat di surat: Q.S. An-Nahl :126 dan lainnya.



Hancurkan Iblis


"Aku (iblis) lebih baik darinya (Adam), Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (Q.S. Al ­A’raf : 12)


Mari kita kenali satu-persatu para pemimpin pasukan di setiap duel permainan tipu-daya dan senda-gurau pembohongan dan pendustaan antara pasukan Islam dan pasukan iblis serta dajjal, agar kita tahu di mana kita kita bisa menemui dan menghancurkan mereka. Mereka-mereka adalah:

1. Tsabr dan pasukannya
Tugasnya adalah menggoda manusia berbuat maksiat ketika manusia sedang dalam kesusahan, kesedihan, dan musibah, agar melakukan segala kejahatan seperti berzina, bunuh diri, menghisap ganja, minum arak, berjudi, supaya manusia itu terus leka dan jangan kembali kepada Allah.

2. A'war dan pasukannya
Tugasnya adalah menghasut manusia supaya mendekati zina dan terus melakukannya dengan cara apapun. A'war dan pengikutnya akan menggambarkan keenakan dan keseronokan berzina dalam akal fikiran manusia dan mengobar-kobarkan nafsu.

3. Miswath dan pasukannya
Tugasnya adalah menyampaikan berita dusta atau penipuan yang mampu menimbulkan kemarahan dan fitnah besar, agar manusia itu kucar-kacir, hilang pertimbangan dan saling tuduh menuduh sehinggakan menyebabkan pertempuran yang hebat dan dahsyat.

4. Dasim and the gang
Tugasnya adalah menyebarkan sifat emosi yang keterlaluan, mudah marah, dan permusuhan. Selalunya dalam kasus rumahtangga Dasim akan coba meruntuhkan institusi kekeluargaan.

5. Zaknabur dan pasukannya
Tugasnya adalah memastikan dunia ekonomi dan perniagaan akan menjadi tidak menentu. Menghasut para pedagang agar sentiasa tamak dalam mengambil keuntungan kecurangan dan penipuan dalam muamalah (perhubungan). Memastikan pengurangan dalam timbangan dan bekalan, kelumpuhan ekonomi melalui sistem inflasi. Serta merupakan pengajak utama manusia dalam melakukan riba (bunga atau faedah dalam perniagaan).

6.Khanzab dan pasukannya
Menghalangi umat Islam dalam melakukan solat,menggangu umat Islam dalam melakukan solat (sembahyang). Serta mencari jalan agar dapat menyebabkan manusia tidak akan dapat menyembah Allah dan mengganggu agar sembahyang menjadi sempurna.

7. Walhan and the gang
Menggangu umat Islam agar sentiasa was-was dalam berwudhu (bersuci sebelum melakukan sembahyang). Ini akan menyebabkan umat Islam tidak sah dalam solatnya. Wuduk merupakan kepentingan yang amat perlu dititik beratkan sewaktu beribadah kepada Allah. Walhan juga menyebabkan manusia agar sentiasa mubazir dalam menggunakan uang atau benda.


Nah, setelah tahu strategi dan taktik mereka, maka Insya Allah kita akan bisa mengalahkan mereka dengan petunjuk dan kekuatan Allah dan contoh suri tauladan Rasulullah. Tinggal dimonitor di mana wilayah para starting-line up tersebut beroperasi, nah di sana kita hadang, jegal, dan jatuhkan mereka.


Permusuhan dan Tipu Daya Setan terhadap Manusia

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah telah menyebutkan bahwa permusuhan dan tipu daya setan terhadap manusia tercermin dalam tujuh tingkatan.

  1. Manusia dikufur dan syirik serta memusuhi Allah dan Rasul-Nya.
  2. Bid'ah lebih disukai setan daripada kefasikan dan kemaksiatan
  3. Setan sangat menginginkan seorang hamba terjerumus ke dalam dosa-dosa besar,
  4. dosa-dosa kecil. Dosa-dosa kecil seringkali diremehkan oleh seorang hamba. Padahal jika dosa-dosa kecil ini menumpuk, maka akan membinasakan pelakunya.
  5. Menyibukkan seorang hamba dengan perkara-perkara yang mubah (boleh), yang tidak ada pahalanya dan juga tidak ada dosanya.
  6. Menyibukkan hamba dengan amalan yang tidak utama agar mencegahnya dari amalan amalan yang utama.
  7. jika pada "jurus" yang keenam seorang hamba tidak juga terkena tipu daya setan, maka setan memberi "mandat" pada tentaranya dari golongan jin dan manusia agar berbuat aniaya, pengkafiran, dan penyesatan terhadap hamba tersebut.



Optimis bisa mengalahkan mereka?

Lemahnya tipu daya iblis sudah dikabarkan oleh Allah:

"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thagut, sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah." (Q.S. An Nisaa': 76)


Maka betapa malu dan bodohnya kita, kalau sampai tidak bisa menang berduel melawan mereka, atau mungkin karena kita sudah menjadi bagian dari mereka tanpa kita sadari?


Kunci utama memenangkan pertarungan sehari-hari melawan mereka adalah ihklas melakukan segala sesuatu hanya karena Yang Maha Satu, Allah SWT, dan melakukannya sesuai petunjuk Rasulullah, agar tidak malah menjadi tersesat dan menyesatkan.


"Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya." (Q.S. Al Hijr: 39)

"Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka." (Q.S. Al Hijr: 40)



"Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk." (Q.S. Az Zukhruf: 37)

Maka:

"Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Q.S. Al Baqarah: 111)


Sebelumnya: 1. Muslim antar-Muslim (MM): STI I (Semoga Allah memberi petunjuk pada kita semua): Tidak berbantah-bantahan dan berselisih antar sesama muslim

Sesudahnya: 3. Muslim antar-Muslim (MM): STI III (Iman dalam dakwah): Beriman dengan ber-amar ma'ruf nahi mungkar dengan penuh hikmah dan mauidzah hasanah
0 Komentar untuk "STI2 Hubungan antar Muslim(ah)
2. Cari ilmu dan bukti, hancurkan prasangka dan iblis! (Kebenaran menghancurkan kebatilan)"

Back To Top