Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

STI2 Hubungan antar Muslim(ah)
1. Tidak berbantah-bantahan (berselisih) antar sesama muslim(ah)

"Dan janganlah kamu berbantah-bantahan (berselisih), yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu." (Q.S. Al Anfal: 46)





"Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasulnya serta kepada Ulil Amri diantara kalian. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan RasulNya jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat." (Q.S. An Nisa’: 59)






Strategi

1. Jangan berbantah-bantahan pada hal-hal yang sudah jelas tertera di Kitabullah dan Sunnah Rasulullah

Jangan perturutkan nafsu bisikan egolomaniac dan begolomaniac perang urat hati musuh yaitu iblis, setan dan dajjal. Pendapat manusia tidak berlaku di hadapan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah.

Jika memang tidak paham dengan Al Qur'an dan Al Hadits, maka carilah kebenaran dengan santun dan beretika, karena santun dan beretika adalah salah satu instruksi Rasulullah.

"Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (Q.S. Al-Isra': 53)



2. Bersatu dan Berani Mati alias BBM demi tegaknya kebenaran dan keadilan dan meratanya syiar Islam di muka bumi

Yakni tidak gentar sedikitpun pada pasukan iblis, setan, dan dajjal yang bodoh tapi sombong, dan kagak bisa mencabut nyawa, baik dari bangsa iblis pemain lokal atau manusia berhati iblis dari bangsa manusia. Hanya sahabat kita Malaikat Izrail yang bisa menahan/mengalihkan pedang dari leher kita, atau menangkap peluru yang mengarah pada kita, atau melindungi dengan sayap-sayapnya yang berjumlah 4000 saat terjadi bom, gempa bumi, dll, kalau memang belum saatnya kita bernafas. BBM untuk menjaga gawang iman dan islam agar jangan sampai kebobolan, mengambil kesempatan aksi dari lawan, dan mencetak pahala sah sebanyak mungkin dengan sebaik-baiknya (ihsan).




"Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya. Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba datang seorang lelaki meminta bantuan. Nabi hadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: Tolonglah dia, maka kamu akan mendapatkan pahala. Dan Allah menetapkan lewat lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki." (H.R. Bukhari, Muslim, dan An Nasa'i)

"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat memenangkannya" (H.R. Abu Daud)

"Barangsiapa meninggalkan perdebatan dan dia salah, maka Allah akan membangun (untuknya) rumah di surga. Dan barangsiapa meninggalkan perdebatan dan dia benar, maka Allah akan membangun (untuknya) rumah di surga yang paling tinggi." (H.R Abu Daud)

"Sesuatu kaum yang memperolehi hidayah tidak akan sesat kecuali setelah terlibat dalam perdebatan" (H.R. Timidzi)

"Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan." (H.R. Ath-Thabrani)

Membantah (mendebat) diperbolehkan hanya jika terpaksa (karena jika tidak didebat maka akan menimbulkan mudharat yang luar biasa dan hanya satu-satunya cara saat itu untuk menegakkan kebenaran). Allah berfirman:

“Bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (Q.S. An Nahl:125)

Atau, bersama-sama wakil yang ahli di bidangnya.

"Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku." (Q.S. Al Qashash / Cerita-Cerita / 28: 34)

Karena perdebatan dan perselisihan yang diakibatkan oleh perbedaan yang tidak membawa rahmat tidak akan membawa pada tujuan akhir dakwah. Tinggalkan perdebatan kecuali dengan hikmah atau dengan ditemani ahli di bidangnya. Demi terciptanya persatuan dan kesatuan umat serta tercapainya tujuan dakwah yang mulia ini. Wallahu a'lam.


Taktik

1. Tinggalkan perdebatan jika lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya

Masih banyak cara-cara lain untuk menyampaikan suatu kebenaran dan menegakkan keadilan selain dengan cara berdebat. Misalnya dengan melakukan hal lain yang masih dalam ruang lingkup mauidzah hasanah (memberikan contoh teladan yang baik).

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin.” (Q.S. Asy-Syu`ara [26]: 215)

Jika kita sudah yakin benar dengan seyakin-yakinnya dengan landasan dalil naqli dan aqli yang benar dan kontekstual, namun harus meninggalkan perdebatan karena sudah tidak kondusif atau karena hal-hal lainnya, maka baik sekali jika kita memohon pada Allah agar lawan debat tersebut diberikan petunjuk Allah. Dan Allah akan memberikan petunjuk pada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki, baik melalui kita atau wasilah lainnya.

Sabda Rasulullah:"Aku diutus bukan untuk melaknati, tetapi aku diutus sebagai dai dan pembawa rahmat. Ya Allah! Berilah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka tidak mengerti."

Contoh debat yang harus ditinggalkan

http://www.scribd.com/doc/24466938/Ali-Sina-on-Naik-Campbell-Debate

Dan terutama debat kusir sehari-hari.


2. Berdebatlah jika tidak dilakukan debat tersebut, maka akan timbul mudharat atau fitnah yg amat besar dan menghancurkan



Syarat melakukan perdebatan adalah:

“Bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (Q.S. An Nahl:125).

Cara yang baik atau dengan hikmah dapat diartikan dengan etika yang baik dan pemilihan kata-kata penuh hikmah, yakni kata-kata yang sudah jelas dan terang kebenarannya tanpa keragu-raguan berdasarkan logika yang lurus. Dan jika tidak mampu melakukan debat sendiri, maka perlu didampingi dengan orang yang lebih fasih lisannya.

DR. Yusuf Qardhawi


"Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku." (Q.S. Al Qashash / Cerita-Cerita / 28: 34)

Untuk orang yang melakukan debat, perlu diperbaharui terus niat ikhlasnya dalam proses debat tersebut bahwa dia hanyalah mencari kebenaran semata. Tiada maksud lain seperti pamer ilmu, membawa kepentingan politik yang kotor, dll. Juga jangan sampai merasa lebih benar dari orang lain, sehingga akan sulit menerima kebenaran dari Allah  melalui wasilah makhluk-makhluk-Nya (misal melalui orang yang didebat), sehingga si pendebat dai pihak yang satu atau kedua belah pihak malahan menjadi sombong dan menjadi hamba-hamba setan yang terkutuk.

"(Iblis berkata) Aku lebih baik darinya (Adam).” (Q.S. Al ­A’raf: 12)


Menghilangkan Rasa Gentar dan Memperkokoh Kekuatan

1. Kokohkan barisan di setiap lini, baik pertahanan, lapangan tengah, dan barisan penyerang, yang kuatnya seperti bangunan kokoh

Agar barisan menjadi seperti bangunan yg kokoh, maka setiap pemain harus memiliki spesifikasi materi bangunan yang sama. Jika tidak, maka bangunan tidak akan terjadi atau tidak akan bisa menjadi kokoh karena berbeda-beda spesifikasi materi (dzat) yang membangunnya. Mari kita gunakan dzat yang paling kokoh, kuat, dan tidak akan lekang oleh waktu sampai akhir jaman: Al Qur'an dan As Sunnah, dengan tiang-tiang terkokoh, terpadu, dan terintegrasi yang pernah ada hingga saat ini: The Pillars of Islam dan The Pillars of Iman.

Dengan perorganisasian dan penggabungan strategi dan taktik-taktik yang ada di dalam kedua petunjuk dengan ditopang pilar-pilar yang kokoh, sesuai peran yang saat ini sedang kita lakukan (menjadi pemain bertahan, playmaker, atau penyerang iblis  di lini depan, Masya Allah). Gunakan strategi dan taktik yang paling optimal sesuai keadaan dan kondisi kita saat ini.

2. Perterat tali silaturahim antar pemain hingga dekatnya seperti dekatnya tiap-tiap jari-jari pada sebuah tangan. Saling berkunjung secara rutin antar tiap muslim, seperti dalam majlis taklim, pengkajian bersama, bedah buku, liqa, dan lainnya

3. Berikan bantuan saat muslim lain membutuhkan, agar kawan juga bisa dapat mencetak pahala kebaikan dengan bantuan kita tersebut. Jika mereka bisa mencetak pahala, kita akan mendapat bonus assist tambahan, selain nilai mengoper bola sebelumnya.


4. Bagi orang-orang dengan syarat-syarat tertentu, Allah akan mengirimkan malaikat-malaikat untuk membantu kita dalam menjaga gawang hati pertahanan jiwa, dan malaikat-malaikat Muqarrabin yang akan memberikan ilham/inspirasi mengatur bagaimana kita mencetak pahala dengan melakukan strategi dan taktik islami permainan dan terhindar dari gerak tipu para pasukan iblis yg akan mengakibatkan kita terpancing bermain kotor sama seperti mereka



Sembilan kejahatan lidah (by Imam Ghazali)

1. Berbicara untuk hal-hal yang tidak perlu
"Seseorang tidak dianggap mukmin sebelum dia menghindari segala sesuatu yang tidak perlu baginya." (Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam)

2. Pembicaraan yg berlebihan
"Tidak ada kebaikan pada banyaknya suatu obrolan kecuali dalam perbincangan itu ada perintah untuk bersedekah, berbuat baik, atau perintah untuk mendamaikan sesama manusia." (Q.S. Al Nisa: 114)

3. Mengobrol tentang hal-hal yang batil
Apa yang menyebabkan kamu masuk ke neraka? Para ahli neraka menjawab:
"Dahulu kami tidak pernah melakukan salat, tidak memberi makan kepada orang miskin, dan kami biasa mengobrolkan hal-hal yang batil dengan orang-orang yang membicarakannya." (Q.S. Al Mudatsir: 42-45)

4. Berdebat secara berlebihan
"Janganlah engkau debat saudaramu; janganlah engkau lawan dia; dan janganlah engkau menjanjikan sebuah janji kepadanya lalu kau langgar janji itu." (Prophet Muhammad SAW)

5. Perkataan yang di dalamnya terkandung unsur permusuhan, kedengkian, menyakitkan, serta menjatuhkan harga diri orang lain

6. Melebih-lebihkan pembicaraan untuk menunjukkan kefasihan dalam berbicara
"Sejelek-jeleknya umatku ialah orang yang di pagi harinya banyak memperoleh kenikmatan, lalu ia makan dan berpakaian secara berlebihan, dan ia banyak melebih-lebihkan pembicaraannya." (The Prophet Al Amin).

7. Lidah yang sering mengucapkan kata-kata kotor
"Bukanlah seorang mukmin orang yang kata-katanya kotor, kasar, menusuk, dan melaknat." (The Great Behavior Prophet Muhammad SAW)

8. Melaknat
"Siapa yang melaknat seorang mukmin maka ia seperti membunuhnya." (H.R. Bukhari dalam Shahihnya 10/464)

Maka ia seperti membunuhnya) dijelaskan oleh Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari: "Karena jika ia melaknat seseorang maka seakan-akan ia mendoakan kejelekan bagi orang tersebut dengan kebinasaan."

9. Lebih banyak bernyayi daripada membaca Al Qur'an


Wallahu a'lam
Allahu Akbar!


Sebelumnya: 4. Muslim (M): STI IV (Menggapai Husnul Khatimah): Kemenangan diri yang diridhai Allah

Selanjutnya: 2. Muslim antar-Muslim (MM): STI II (Kebaikan menghapus keburukan): Cari ilmu dan bukti untuk menghancurkan prasangka dan iblis!
0 Komentar untuk "STI2 Hubungan antar Muslim(ah)
1. Tidak berbantah-bantahan (berselisih) antar sesama muslim(ah)"

Back To Top