Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

Under vs Well

Performance

Performance yang berarti unjuk kerja (karena kalau unjuk gigi adalah show off) adalah suatu ukuran dari suatu perbuatan (misalnya kerja, bisnis, ibadah, dan lain-lain) seseorang atau kelompok dibandingkan dengan suatu acuan tertentu yang sudah didefinisikan sebelumnya untuk menggambarkan kualitas perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tersebut.


Bagaimana contoh konkritnya? Contoh paling sederhana adalah misalkan si Fulan rajin latihan ilmu beladiri untuk bisa memenangkan kejuaraan pencak silat tingkat kelurahan. Dalam kelompok latihan yang diikutinya, si Fulan benar-benar bisa menunjukkan keahliannya dengan menjadi yang terbaik di kelompok tersebut sehingga memberikan tingkat kepercayaan pada teman-teman dan pelatihnya bahwa kemungkinan besar dia akan dapat memenangkan kejuaraan pencak silat tingkat kelurahan tersebut.


Menjelang hari kejuaraan pencak silat yang dinanti-nanti, ternyata si Fulan mengalami flu berat hingga saat hari-H kejuaraan tersebut tiba. Karena gangguan flu berat tersebut, maka si Fulan tidak dapat menghadapi lawan tandingnya dengan optimal sesuai dengan keahlian terbaik yang sudah dimilikinya yang seharusnya dia dapat mengalahkan lawan tandingnya itu. Dikatakan bahwa si Fulan menunjukkan unjuk kerja (atau unjuk silat) yang tidak optimal atau kata lainnya adalah UNDER PERFORMANCE.

Akhirnya si Fulan kalah dalam pertandingan pertamanya dan harus menelan kekecewaan tidak dapat menjuarai pertandingan pencak silat yang sejatinya sudah dia persiapkan sebaik mungkin.


Jadi istilah under performance terjadi jika performance atau unjuk kerja dari sesuatu perbuatan (misal silat) yang "seharusnya" bisa ditampilkan, karena suatu sebab tidak dapat ditunjukkan sesuai dengan yang "seharusnya" itu. Karenanya, kalau si Fulan kalah dalam pertandingan karena sebelumnya tidak mempersiapkan diri dengan baik, kekalahannya itu tidak dapat dikarenakan under performance, tapi karena dia menunjukkan lower atau bad performance relatif dibandingkan dengan performance lawan tandingnya.


Namun seandainya si Fulan tidak mengalami flu berat dan dapat berunjuk silat sesuai dengan keahliannya maka dikatakan dia WELL PERFORMED. Terlebih lagi, jika dia ternyata mampu berkreasi dan berinovasi (bermanuver dan lainnya) pada saat pertandingan berlangsung padahal sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal tersebut selama latihan, dapat dikatakan si Fulan bertanding secara ABOVE PERFORMANCE. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan above performance ini namun kita tidak membahasnya di sini. Yang akan menjadi perhatian kita kali ini adalah well performed.


Kemungkinan lainnya adalah si Fulan mengalami flu berat namun tetap dapat berunjuk silat optimal (well performed). Hal ini bisa berarti flu beratnya tidak mempengaruhi unjuk silatnya atau si Fulan bisa menetralisir efek negatif dari flu berat yang sehingga dia tetap well performs saat pertandingan berlangsung.



Contoh-contoh Under Performance


Sebagaimana contoh di atas mengenai si Fulan yang kalah dalam pertandingan pertamanya disebabkan dia "under performed" dalam beraksi silat, maka dalam kehidupan sehari-hari pun kadangkala (kalau tidak dibilang sering) kita juga "under performed" dalam melakukan suatu perbuatan sehingga hasil perbuatan tersebut berkualitas under performance. Kita melakukan suatu perbuatan secara "under performed" bisa dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja, namun sejujurnya lebih banyak karena faktor kesengajaan disebabkan oleh satu atau beberapa hal.


Mari kita lihat bersama-sama beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari.


Under Performance dalam Pekerjaan


1. Si Anu terlambat datang ke kantor karena sengaja bangun kesiangan

Disebut under performance karena "seharusnya" si Anu bisa menyetel alarm, pesan untuk dibangunkan, berdoa sebelum tidur agar bangun tidak kesiangan, tidur lebih cepat, dan lainnya. Jadi seharusnya si Anu bisa datang tepat waktu ke kantor namun karena ada gangguan tertentu sehingga dia under performed dalam hal ketepatan waktu tiba di kantor.

2. Si Anu tidak bisa menyelesaikan suatu pekerjaan karena sengaja menunda-nunda

Disebut under performance karena dengan adanya rekruitmen dan seleksi untuk posisi yang dijabat si Anu, seharusnya dia bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Namun karena ada gangguan "penundaan" yang disengaja, maka si Anu under performed dalam hal penyelesaian pekerjaannya.


3. Si Anu di-PHK karena suatu fitnah yang dia tidak melakukan pembelaan diri atas fitnah tersebut

Disebut under performance karena si Anu tidak berusaha mengklarifikasi fitnahan tersebut dengan semua daya upaya yang ada agar menjadi jelas dan terbuka kebenaran yang ada dan tidak membiarkan suatu fitnah dianggap sebagian orang  sebagai suatu kebenaran. Padahal si Anu memiliki kemampuan untuk bicara dan menjelaskan perihal yang sebenarnya juga memiliki kemampuan untuk mempelajari dan mengetahui prosedur pembuktian kesalahan fitnah tersebut baik secara norma atau hukum.


Under Performance dalam Usaha / Bisnis


1. Si Abi gagal mendapatkan tender proyek pengadaan komputer di suatu lembaga pendidikan karena persyaratan administrasi ada yang tertinggal di rumah

Disebut under performance karena "seharusnya" si Abi bisa lebih teliti dan menyiapkan semua apa-apa yang diperlukan minimal satu hari sebelum tanggal tender itu berlangsung. Sehingga tender tidak terlepas karena Abi under performed dalam unjuk ketelitian dibandingkan dengan para perusahaan yang mengikuti tender proyek tersebut. Mereka lebih perform dalam hal ketelitian dibandingkan Abi.

2. Si Abi usahanya tidak maju-maju setelah sekian tahun walau mengetahui teori bisnis yang handal

Disebut under performance karena "seharusnya" si Abi mempelajari dan mengikuti langkah-langkah mereka-mereka yang sudah lebih dahulu sukses di bidang yang sama dengan usaha Abi, terutama dalam hal praktek-praktek bisnis yang tepat. Walaupun pengetahuan teori bisnis Abi luas, Abi masih under performed dibandingkan dengan mereka-mereka yang telah mempraktekkan pengetahuan teori itu dengan baik.


Under Performance dalam Ibadah, Ilmu, dan Amal


1. Si Aa walau tidak pernah terlambat ke kantor, namun sering sekali terlambat shalat jama'ah di masjid

Disebut under performance karena "seharusnya" si Aa sudah bersiap-siap untuk ke masjid lebih kurang 15 menit sebelum azan dilangsungkan, sehingga tidak terlambat shalat berjama'ah. Jika sudah mendekati waktu shalat, maka mulai secara bertahap bersiap-siap untuk berhenti dari pekerjaan yang ada (misal mulai menyimpan berkas file yang sudah diedit, mulai mematikan komputer, mulai berwudhu, dan sebagainya). Jika menjelang adzan, maka hendaknya tidak memulai lagi suatu pekerjaan atau aktifitas yang panjang rentang waktunya bisa melewati waktu adzan (misal sudah mau adzan malah mulai mencuci pakaian, tidur, jalan-jalan ke mal dan sebagainya).

2. Si Aa belum bisa tahu arti ayat-ayat surat Al Fatihah walau sudah berumur 15 tahun

Disebut under performance karena "seharusnya" si Aa sudah mulai diajari arti ayat-ayat dalam surat Al Fatihah ketika mulai akil baligh. Jika karena orang tuanya si Aa belum dibekali dengan hal tersebut, maka orang tua Aa lah yang under performed dalam memberikan pendidikan Diinul Islam kepada sii Aa.

3. Si Aa walau tahu suatu hal itu salah, namun tidak berani untuk menyatakan hal itu salah walau si Aa sudah berumur 30 tahun

Disebut under performance karena "seharusnya" si Aa menyatakan hal itu salah. Karenanya, ilmu si Aa menjadi mubazir dan tidak berguna baik bagi diri sendiri dan orang lain. Ada yang melakukan kesalahan tapi dibiarkan dengan alasan takut, segan, dan sejenisnya. Dalam hal ini si Aa menjadi seorang muslim yang under performed.

4. Si Aa walau tahu suatu hal itu salah, sudah berani menyatakan hal itu salah namun tidak mau memberikan solusi yang benar (tidak membagi ilmu)

Disebut under performance karena "seharusnya" si Aa tidak hanya menyatakan hal itu salah, namun memberikan solusi untuk memperbaiki kesalahan itu dan menggantinya dengan yang benar. Karenanya, ilmu si Aa menjadi mubazir dan tidak berguna baik bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini si Aa menjadi seorang muslim yang under performed namun lebih baik dari si Aa pada poin sebelumnya. Mungkin kuatir ladang usahanya diambil orang padahal ilmu adalah untuk disebarkan dan diamalkan.

Nah, apakah kita masih menjadi pribadi-pribadi yang selalu under performed seperti dalam contoh hal-hal di atas (kerja, usaha, ibadah, ilmu dan amal)?

Jangan lagi lah ya, ayo kita semua menjadi pribadi-pribadi yang WELL PERFORMED setiap saat!!!


Well Performance diawali dengan Sehat Rohani dan Jasmani

Bagaimana supaya kita bisa selalu well perform dalam setiap hal setiap saat? Hal yang pertama harus diperhatikan adalah kesehatan rohani dan jasmani yang baik, karena kedua hal itu adalah modal dasar kita untuk melakukan setiap perbuatan dengan optimal. Jika rohani tidak sehat (misalnya stress, banyak pikiran, dan tidak fokus pada tujuan), maka akan memberikan pengaruh negatif pada jasmani. Jika jasmani terpengaruh oleh rohani yang "sakit", maka gerakan motorik jasmani akan sedikit banyak juga terpengaruh sehingga fungsi dan gerakan motorik indera-indera kita yang ada akan tidak optimal.

Banyak cara menuju sehat rohani dan jasmani. Untuk sehat jasmani, kita semua sudah tahu tentunya misalnya dengan makan makanan sehat dan bergizi sekitar 3x sehari. Untuk sehat rohani, ada yang melakukan yoga, tapa brata, sembahyang, tafakkur, renungan diri dan alam, dan lainnya.

Bahkan dalam Islam, perintah shalat 5x sehari merupakan adalah isyarat bahwa kesehatan rohani sangat penting dan harus didahulukan agar dapat menjaga kesehatan jasmani. Jadi untuk menjaga kesehatan rohani dilakukan shalat 5x sehari (minimal), dan untuk menjaga kesehatan jasmaninya adalah dengan makan 3x sehari.

Kalau diperhatikan menurut urutan kepentingannya, ternyata memang kesehatan rohani akan membawa pada kesehatan jasmani. Jika rohani dan jasmani sehat, Insya Allah kita akan bisa menjadi pribadi-pribadi yang well perform yang membawa kita menuju level top performance pada setiap amal perbuatan kita.

Sehat Rohani + Sehat Jasmani = Well Performance

Oleh: Wahyu


Artikel Terkait

Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan (PKK)
0 Komentar untuk "Under vs Well"

Back To Top