Objektif
Menjawab pertanyaan teman-teman non-Muslim:
dan pertanyaan yang senada.
Perhatian
Penggunaan ayat-ayat dalam PL dan PB, sebagai bukti-bukti dalil, dilakukan jika tidak bertentangan dengan Al Qur'an. Karena muslim meyakini bahwa hanya Al Qur'an yang tetap dijaga originalitasnya karena merupakan wahyu terakhir bagi nabiyullah yang terakhir hingga akhir jaman.
Ulasan
Sebelum disampaikan ayat-ayat dari Perjanjian Baru yang mengijinkan poligami, saya pertama kali ingin membuktikan kepada Anda bahwa Yesus saw menghormati hukum-hukum Perjanjian Lama, dan memerintahkan agar pengikutnya (orang Kristen seperti yang mereka kita sebut) untuk mengikuti hukum Perjanjian Lama:
Matius 5:17-18
5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
>> Berarti Isa a.s. datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat
Berikut ini ayat-ayat poligami dalam Injil.
Perjanjian Lama
Keluaran 21:10 Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia.
2 Tawarikh 11:21 Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya--ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.
Ulangan 21: 15 "Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai,
>> Berarti tidak ada larangan poligami dari Allah
Kejadian 16:1-16
16:1. Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
16:4. Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
16:5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
16:6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
16:7. Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
16:8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
16:9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
16:10. Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
16:13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
16:14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya antara Kadesh dan Bered.
16:15. Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya
Kejadian 25:1-2
25:1. Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura.
25:2 Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah.
>> Berarti Nabi Ibrahim melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
Keluaran 2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.
Keluaran 18:2 Lalu Yitro, mertua Musa, membawa serta Zipora, isteri Musa--yang dahulu disuruh Musa pulang--
Bilangan 12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
>> Berarti Nabi Musa melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
Kejadian 29:28-31
29:28 Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya.
29:29 Lagipula Laban memberikan Bilha, budaknya perempuan, kepada Rahel, anaknya itu, menjadi budaknya.
29:30 Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi.
29:31. Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.
Kejadian 30:9 Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.
>> Berarti Nabi Yakub melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
2 Samuel 5:13: Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
1 Tawarikh
3:1. Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, perempuan Karmel;
3:2 anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur; anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit;
3:3 anak yang kelima ialah Sefaca, dari Abital; anak yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isterinya itu.
3:4 Enam orang lahir bagi dia di Hebron, di mana ia memerintah tujuh tahun enam bulan lamanya; dan tiga puluh tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
3:5 Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel,
3:6 lalu Yibhar, Elisama, Elifelet,
3:7 Nogah, Nefeg, Yafia,
3:8 Elisama, Elyada dan Elifelet, sembilan orang.
3:9 Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik. Tamar ialah saudara perempuan mereka.
1 Tawarikh 14:3 Daud mengambil lagi beberapa isteri di Yerusalem, dan ia memperanakkan lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
>> Berarti Nabi Daud melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
1 Raja-raja
11:1. Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
>> Berarti Nabi Sulaiman melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
Perjanjian Baru
Matius 19:1-12
19:1. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana.
19:3. Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Dalam ayat di atas, kita melihat bahwa Yesus didekati dengan pertanyaan tentang apakah boleh atau tidak boleh bagi seorang pria untuk menceraikan istrinya (Matius 19:3). Yesus segera merujuk ke Perjanjian Lama untuk menjawabnya (Matius 19:4). Ia menyebut Adam dan Hawa, satu pria dan satu wanita. Perjanjian Lama berbicara tentang kisah Adam dan Hawa sebagai satu suami dan satu istri. Namun, Perjanjian Lama yang Yesus rujuk (Matius 19:3) benar mengizinkan poligami.
Juga, ketika seseorang menjadi satu daging dengan istrinya (Matius 19:5-6), ini tidak berarti bahwa manusia tidak dapat menjadi satu daging dengan perempuan lain. Dia bisa menjadi satu daging dengan istri pertamanya, dan satu daging dengan istri kedua, dan satu daging dengan istri ketiga dan seterusnya .... Untuk lebih membuktikan hal ini, mari kita lihat yang berikut ini dari Perjanjian Baru:
Matius 22:23-32
22:23. Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Dalam Matius 22:24-28, orang-orang Yahudi mengacu pada Ulangan 25:5 dari Perjanjian Lama di mana ia menyatakan bahwa jika suami seorang wanita meninggal, dan dia tidak punya anak dari suaminya itu, maka dia harus menikah dengan saudara laki-laki suaminya terlepas apakah dia (saudara laki-laki suaminya) punya istri atau tidak.
Ketika orang-orang Yahudi membawa situasi ini sampai dengan Yesus dalam Matius 22:24-28, Yesus tidak melarang sama sekali bagi janda tanpa anak untuk menikahi adik suaminya (bahkan jika adik suaminya itu ia telah menikah). Sebaliknya, Yesus menjawab mereka dengan mengatakan bahwa kita tidak menikah di surga, dan kita akan menjadi seperti malaikat di sorga (Matius 22:30).
Jadi dengan kata lain, jika Yesus memperbolehkan seorang janda menikah dengan adik mantan suaminya bahkan jika adik mantan suaminya itu telah menikah, maka ini meniadakan klaim orang Kristen bahwa Alkitab melarang poligami . Seorang pria dapat menjadi satu daging dengan lebih dari satu wanita. Dalam kasus Matius 22:24-28, pria dapat menjadi satu daging dengan istrinya, dan satu daging dengan istri almarhum kakak nya. Juga perlu diingat bahwa Keluaran 21:10 memungkinkan seorang pria untuk menikah dengan jumlah perempuan tak terbatas, dan Ulangan 21:15 memungkinkan seorang pria untuk menikahi lebih dari satu istri.
>> Berarti Nabi Isa tidak ada melarang poligami . Di antara alasannya adalah Allah tidak melarang poligami yang dilakukan oleh para nabi-nabi leluhurnya.
Al Qur'an
QS. 4.3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil , maka (kawinilah) seorang saja , atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Wallahu 'alam (and Allah knows best!)
Menjawab pertanyaan teman-teman non-Muslim:
- Allahnya MUsa TIDAK PERNAH MENGAJARKAN POLIGAMI.. ada yg mau bantah?
- Sampai sekarang belum ada Islam yg sanggup membuktikan bahwa Allahnya Musa MENGAJARKAN ttg POLIGAMI....
- Apakah Allahnya Musa mengajarkan poligami? tks
dan pertanyaan yang senada.
Perhatian
Penggunaan ayat-ayat dalam PL dan PB, sebagai bukti-bukti dalil, dilakukan jika tidak bertentangan dengan Al Qur'an. Karena muslim meyakini bahwa hanya Al Qur'an yang tetap dijaga originalitasnya karena merupakan wahyu terakhir bagi nabiyullah yang terakhir hingga akhir jaman.
Ulasan
Sebelum disampaikan ayat-ayat dari Perjanjian Baru yang mengijinkan poligami, saya pertama kali ingin membuktikan kepada Anda bahwa Yesus saw menghormati hukum-hukum Perjanjian Lama, dan memerintahkan agar pengikutnya (orang Kristen seperti yang mereka kita sebut) untuk mengikuti hukum Perjanjian Lama:
Matius 5:17-18
5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
>> Berarti Isa a.s. datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat
Berikut ini ayat-ayat poligami dalam Injil.
Perjanjian Lama
Keluaran 21:10 Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia.
2 Tawarikh 11:21 Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya--ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.
Ulangan 21: 15 "Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai,
>> Berarti tidak ada larangan poligami dari Allah
Kejadian 16:1-16
16:1. Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
16:4. Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
16:5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
16:6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
16:7. Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
16:8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
16:9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
16:10. Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
16:13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
16:14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya antara Kadesh dan Bered.
16:15. Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya
Kejadian 25:1-2
25:1. Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura.
25:2 Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah.
>> Berarti Nabi Ibrahim melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
Keluaran 2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.
Keluaran 18:2 Lalu Yitro, mertua Musa, membawa serta Zipora, isteri Musa--yang dahulu disuruh Musa pulang--
Bilangan 12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
>> Berarti Nabi Musa melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
Kejadian 29:28-31
29:28 Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya.
29:29 Lagipula Laban memberikan Bilha, budaknya perempuan, kepada Rahel, anaknya itu, menjadi budaknya.
29:30 Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi.
29:31. Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.
Kejadian 30:9 Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.
>> Berarti Nabi Yakub melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
2 Samuel 5:13: Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
1 Tawarikh
3:1. Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, perempuan Karmel;
3:2 anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur; anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit;
3:3 anak yang kelima ialah Sefaca, dari Abital; anak yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isterinya itu.
3:4 Enam orang lahir bagi dia di Hebron, di mana ia memerintah tujuh tahun enam bulan lamanya; dan tiga puluh tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
3:5 Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel,
3:6 lalu Yibhar, Elisama, Elifelet,
3:7 Nogah, Nefeg, Yafia,
3:8 Elisama, Elyada dan Elifelet, sembilan orang.
3:9 Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik. Tamar ialah saudara perempuan mereka.
1 Tawarikh 14:3 Daud mengambil lagi beberapa isteri di Yerusalem, dan ia memperanakkan lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
>> Berarti Nabi Daud melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
1 Raja-raja
11:1. Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
>> Berarti Nabi Sulaiman melakukan poligami dan tidak ada larangan poligami dari Allah
Perjanjian Baru
Matius 19:1-12
19:1. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana.
19:3. Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Dalam ayat di atas, kita melihat bahwa Yesus didekati dengan pertanyaan tentang apakah boleh atau tidak boleh bagi seorang pria untuk menceraikan istrinya (Matius 19:3). Yesus segera merujuk ke Perjanjian Lama untuk menjawabnya (Matius 19:4). Ia menyebut Adam dan Hawa, satu pria dan satu wanita. Perjanjian Lama berbicara tentang kisah Adam dan Hawa sebagai satu suami dan satu istri. Namun, Perjanjian Lama yang Yesus rujuk (Matius 19:3) benar mengizinkan poligami.
Juga, ketika seseorang menjadi satu daging dengan istrinya (Matius 19:5-6), ini tidak berarti bahwa manusia tidak dapat menjadi satu daging dengan perempuan lain. Dia bisa menjadi satu daging dengan istri pertamanya, dan satu daging dengan istri kedua, dan satu daging dengan istri ketiga dan seterusnya .... Untuk lebih membuktikan hal ini, mari kita lihat yang berikut ini dari Perjanjian Baru:
Matius 22:23-32
22:23. Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Dalam Matius 22:24-28, orang-orang Yahudi mengacu pada Ulangan 25:5 dari Perjanjian Lama di mana ia menyatakan bahwa jika suami seorang wanita meninggal, dan dia tidak punya anak dari suaminya itu, maka dia harus menikah dengan saudara laki-laki suaminya terlepas apakah dia (saudara laki-laki suaminya) punya istri atau tidak.
Ketika orang-orang Yahudi membawa situasi ini sampai dengan Yesus dalam Matius 22:24-28, Yesus tidak melarang sama sekali bagi janda tanpa anak untuk menikahi adik suaminya (bahkan jika adik suaminya itu ia telah menikah). Sebaliknya, Yesus menjawab mereka dengan mengatakan bahwa kita tidak menikah di surga, dan kita akan menjadi seperti malaikat di sorga (Matius 22:30).
Jadi dengan kata lain, jika Yesus memperbolehkan seorang janda menikah dengan adik mantan suaminya bahkan jika adik mantan suaminya itu telah menikah, maka ini meniadakan klaim orang Kristen bahwa Alkitab melarang poligami . Seorang pria dapat menjadi satu daging dengan lebih dari satu wanita. Dalam kasus Matius 22:24-28, pria dapat menjadi satu daging dengan istrinya, dan satu daging dengan istri almarhum kakak nya. Juga perlu diingat bahwa Keluaran 21:10 memungkinkan seorang pria untuk menikah dengan jumlah perempuan tak terbatas, dan Ulangan 21:15 memungkinkan seorang pria untuk menikahi lebih dari satu istri.
>> Berarti Nabi Isa tidak ada melarang poligami . Di antara alasannya adalah Allah tidak melarang poligami yang dilakukan oleh para nabi-nabi leluhurnya.
Al Qur'an
QS. 4.3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil , maka (kawinilah) seorang saja , atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Wallahu 'alam (and Allah knows best!)
Tag :
DiinulIslam.Poligami
0 Komentar untuk "Allah Ibrahim, Allah Ya'kub, Allah Musa, Allah Daud, Allah Sulaiman, Allah Isa, Allah Muhammad, tidak melarang poligami"