Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

Di Balik Konflik "Islam & Yahudi"


by Fatimah Zahra on Monday, May 9, 2011 at 10:43am


Konflik yang terjadi antara umat islam dengan yahudi selama ini adalah konflik eksistensi dan Aqidah. Bukan sekedar konflik perbatasan daerah, atau konflik persengketaan tempat tinggal.
orang-orang yang dalam hatinya memiliki kebencian terhadap Islam, kemudian diikuti oleh media-media masa baik cetak maupun elektronik yang sebagian besar dikuasai musuh-musuh islam selama ini terus berupaya “melukis opini bayangan”, bahwa hakikat konflik antara islam dengan yahudi selama ini adalah sebatas pertarungan memperebutkan wilayah, konflik perbatasan, persoalan pengungsi, persoalan memperebutkan air bersih dan opini sejenis yang pada akhirnya hanya dijadikan sebagai kambing hitam bagi zionis untuk memudahkan barat dan antek-anteknya mengambil alih kebijakan busuk atas nama kemanusiaan dan perdamaian yang tidak manusiawi dan jauh dari tanggung jawab.

Beredarnya opini yang kurang tepat tersebut semakin memberikan kebebasan bagi zionis dan kaki tangannya (Barat) untuk berpura-pura dengan dalih “menciptakan suasana hidup berdampingan secara damai dan perbaikan taraf hidup” dengan cara-cara yang keji, antara lain menempatkan tempat tinggal penduduk secara terpisah-pisah, saling tukar pengungsi hingga pada akhirnya akan berimplikasi pada berdirinya sebuah negara sekular kecil yang hidup di bawah bayang-banyang kezhaliman dan ujung-ujung tombak zionisme. Jika sampai hal tersebut tercapai ,maka tidak mustahil umat islam hanya akan dijadikan sebagai pagar-pagar pengaman bagi Yahudi.


Jika umat islam mau sedikit membuka penglihatannya, maka akan nampak bahwa konflik antara umat islam dengan yahudi sebenarnya bukanlah konflik baru yang akan padam begitu saja hanya dengan kata “ damai”. Permusuhan antara umat islam dengan umat yahudi sudah berlangsung sejak lama semenjak berdirinya “Negara Islam Madinah” di bawah kepemimpinan Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.


Bahkan secara tegas, Allah telah membuka tabir kebencian dalam hati kaum yahudi terhadap islam yang tersembunyi dalam hati mereka dan terbukti melalui tingkah laku mereka terhadap umat islam sejak dahulu hingga sampai saat ini.


Dalam FirmanNya Allah menyampaikan hakikat kedengkian serta permusuhan umat yahudi terhadap orang-orang yang berpegang teguh kepada tauhid ( umat islam).
.......
”Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik....” (Q.S Al-Maidah :82)
Perhatikan, bagaimana Allah menyebutkan permusuhan orang-orang Yahudi terlebih dahulu, baru kemudian permusuhan orang-orang musyrik.


Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:


“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. “(Q.S. Al-Baqarah :120)


Sejak pertama kali umat islam menghembuskan nafasnya dalam ajaran tauhid, umat yahudi sudah merasa tidak suka dan mulai melancarkan permusuhannya kepada umat islam dan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaih wasallam.


Rasulullah dan kaum muslimin tidak pernah aman dari gangguan orang-orang yahudi. Berkali-kali mereka mencoba membuat makar terhadap umat Muhammad. Bahkan mereka pernah merencanakan percobaan pembunuhan terhadap Rasulullah Shalllallahu ‘alaih wasallam sebanyak tiga kali.


Pertama, mereka mencoba membunuh Rasulullah dengan cara menjatuhkan penggiling gandum kepada Beliau
Kedua, Mereka mencoba membunuh Rasulullah dengan cara menaruh racun dalam daging kambing yang diperuntukkan bagi Beliau
Ketiga, Mereka mencoba membunuh Rasulullah dengan cara menyihir Beliau yang dilakukan oleh Labid bin A’sham al-yahudi la’natullah ‘alaih


Tidak berhenti sampai di situ saja, salah seorang yang dianggap cukup kompeten oleh kaum yahudi waktu itu, yaitu Abdullah bin Saba’ yang mendakwakan dirinya telah masuk islam (padahal dalam hatinya tersimpan kemunafikan dan kedengkian yang luar biasa terhadap islam dan umatnya). Ia sengaja membuat fitnah baru dengan ajaran “Syiah”nya yang sesat dan merupakan ajaran sempalan yang berhasil mengoyak-ngoyak kemurnian ajaran islam hingga terus berakar serta menjadi pemicu perpecahan umat sampai saat ini.


bahkan, dari ajaran saba’iyahnya Abdullah bin Saba’ tersebut akhirnya muncullah beberapa aliran menyimpang yang banyak kita jumpai di sekitar kita dan oleh mereka yang jahil terhadap Islam, ajaran-ajaran menyimpang itu lagi-lagi dinisbatkan pada Al-Islam. Fa na’udzubillah


Lihatlah (kini) bangsa Yahudi di bantu oleh kaki tangannya (barat) dengan senjata penghancur yang tidak tanggung-tanggung, meluluhlantakkan bumi palestina. Al Quds yang suci mereka nodai dengan darah rakyat palestina yang tidak berdosa. Bumi palestina mereka meriahkan dengan suara tangis balita yang kehilangan sanak saudara, dan mereka banjiri dengan teriakan pilu anak-anak yang ketakutan kehilangan orang tuanya. Mereka membunuh para wanita dan orang tua yang tidak berdaya.


Bangsa Yahudi juga berulah kejam atas nama “ Kemanusiaan” dengan peluru-peluru berhulu ledak pemusnah yang mengakibatkan terbunuhnya manusia secara biadab dan menimbulkan cacat seumur hidup bagi para pemuda Palestina. Bangsa Yahudi dan kaki tangannya tak kenal ampun dalam membantai umat islam, semua yang masih mengaku muslim, dengan serta merta menjadi sasaran mereka.




Pada saat yang sama ketika saudara-saudara muslim kita tengah di dera kelaparan dan tangis perih yang memilukan, justru bangsa Yahudi melalui kaki tangannya Amerika berhasil mengecoh kita dengan berbagai kegiatan yang nyaris hampir melucuti iman kita. Atas nama emansipasi, modernisasi, westernissai, demokrasi, liberalisasi, pluralisasi dan lagi-lagi dengan entengnya mengatasnamakan HAM yang sama sekali tidak manusiawi telah menguras cukup banyak waktu, tenaga serta harta umat ini untuk mengikuti arus sesat yang tengah mereka mainkan.


Lihatlah para kaki tangan Yahudi membikin sibuk umat dengan luka-luka rakyat Palestina yang muslim, di sisi lain mereka menutupi kejahatan orang-orang Yahudi dengan mengadakan pertandingan-pertandingan olah raga yang tiada guna serta acara-acara sia-sia yang dapat meracuni dan memabukkan umat.
Menyaksikan sekelumit fakta di atas, masih adakah kita umat islam yang belum menyadari bahwa bangsa Yahudi adalah musuh yang nyata bagi umat ini? belum sadarkah umat islam bahwa konflik kita dengan bangsa yahudi adalah permusuhan menyangkut aqidah, permusuhan menyangkut iman, dan permusuhan menyangkut eksistenti agama ini...???


Bukankah kaum Yahudi yang membakar masjid Al-Aqsha?
Bukankah kaum yahudi yang menggali lubang-lubang di bawah bangunan Al-Aqsha supaya bangunan itu runtuh?
Bukankah kaum Yahudi yang membantai kaum muslimin ketika kaum muslimin yang tidak bersalah dan tidak tau apa-apa pada bulan ramadhan tengah bersujud di masjidnya Nabi Ibrahim Khalilullah “alaihis sallam ?
Bukankah masih tetap kaum yahudi yang tega merobek-robek jasad para wanita yang tengah kepayahan menantikan kelahiran buah hatinya, membantai anak-anak balita yang tidak berdosa, serta merusak bumi palestina baik yang hijau basah maupun yang kering kerontang?
Bukankah bangsa Yahudi telah menjadikan masid-masjid di Palestina sebagai toko-toko minuman keras dan sarang-sarang perjudian ?
Bukankah masih tetap bangsa yahudi pula yang berani mengubah fungsi masjid sebagai tempat peribadatan umat islam menjadi kandang ternak dan tempat kotor pembuangan sampah?


Setelah semua yang dilakukan oleh mereka terhadap kaum muslimin dan terhadap syari’at Allah dan rasulNya, masih sampai hatikah kaum muslimin tetap bungkam dan hanya mengatakan bahwa konflik antara kaum muslimin dengan bangsa yahudi sebatas konflik memperebutkan perbatasan tempat tinggal yang dapat diselesaikan hanya dengan berdirinya sebuah negara kecil palestina dengan ibukotanya Al-Quds As-Syarief, sebuah negara yang menurut anggapan “sebagian besar orang” akan dapat menyatukan pemeluk tiga agama sekaligus untuk hidup berdampingan?


Apakah umat islam belum menyadari bahwasanya agama yang ada di sisi Allah dan diridhaiNya hanyalah Islam?
Ataukah umat ini tengah lupa bahwa Ibrahim ‘Alaihis sallam berlepas diri dari kemusyikan dan paganisme kaum Yahudi dan kaum Nashrani?
Allah Berfirman,
"Artinya : Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nashrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi Islam (menyerahkan diri kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang musyrik". [Ali Imran : 67]


Sebagian besar umat Islam nampaknya lupa bahwa, sesungguhnya bangsa yahudi sendiri telah mengetahui dengan pasti dan jelas kalau satu-satunya penyelesaian yang sesuai adalah dengan jalan jihad untuk menjunjung tinggi kalimatullah yang Haq.
ketahuilah wahai kaum muslimin bahwa sesungguhnya Orang-orang Yahudi sama sekali tidak menghendaki perdamaian. Yang Yahudi kehendaki adalah tunduk patuhnya kaum muslimin kepada mereka. yang Yahudi hehendaki adalah kaum muslimin ruku’ dan sujud merendahkan diri serta menghamba kepada mereka.
Yang Yahudi kehendaki adalah umat islam menghapus satu kalimat haq “Laa ilaaha illallaah”. Yang Yahudi kehendaki adalah melenakan umat ini dengan kesenangan dunia yang fana sehingga umat ini melupakan salah satu dari ajaran Islam, yaitu “Jihad”.


Karna itulah, mereka sengaja membuat sebuah makar yang mengundang perhatian dunia atas nama “Terorisme”. Yahudi sengaja bermain cantik dan licik membentuk sebuah opini publik bahwa umat islam yang berani menyeru kebenaran adalah “kaum radikalis/ fundamentalis”. Yahudi sengaja mengobar-ngobarkan isu pada publik bahwa para da’i dan pemuda yang berani tampil membongkar kebusukan yahudi adalah “Umat islam garis keras”.


Bangsa Yahudi ingin agar umat islam menjadi budak mereka sehingga umat ini dapat diperlakukan sekehendak nafsu mereka tanpa berani protes dan melawan.
Sungguh, konflik tersebut sama sekali tidak akan berhenti hanya dengan berdirinya sebuah negara kecil yang “tidak menegakkan syari’at islam”
Bagaimana mungkin konflik antara umat islam dengan yahudi akan berakhir hanya dengan berdirinya sebuah negara kecil yang tidak menjunjung tegaknya syari’at Islam, sedangkan setiap muslim dalam sehari semalam selalu mengucapkan sebanyak tujuh belas kali kalimat:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Q.S. Al-Fatihah : 6-7)


Menurut kesepakatan ahli tafsir, makna dari “orang-orang yang dimurkai” adalah kaum yahudi karna mereka telah menyimpang dari ajaran Islam. Termasuk dalam golongan ini adalah orang-orang yang berprilaku menyimpang sebagaimana kaum yahudi.
Adapun makna dari “ Orang-orang yang sesat” adalah orang-orang nashrani karna mereka juga telah menyimpang dari ajaran Islam dan termasuk dalam golongan ini juga semua yang berprilaku sebagaimana kaum nashrani. Allahu a’lam.


Pertempuran dahsyat antara kaum muslimin dan orang-orang yahudi pasti akan terjadi sebagaimana yang dikhabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaih wasallam, hingga hanya akan ada satu agama yang diridhai Allah yaitu “Islam”.
Pertempuran tersebut adalah pertempuran atas dasar iman, bukan atas dasar nafsu dan keserakahan. Pertempuran tersebut adalah pertempuran antara yang haq dan yang bathil, hingga tidak ada satu tempatpun di muka bumi ini yang dapat dijadikan sebagai persembunyian kaum yahudi kecuali pohon Gharqad (sebab pohon itu adalah pohon kaum yahudi).


"Kalian akan memerangi kaum Yahudi, kalian akan memerangi mereka, sampai batu dan pohon berkata : "Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini di belakangku ada orang Yahudi, bunuhlah ia". Kecuali pohon Gharqad, sebab pohon itu adalah pohon kaum Yahudi".
Ini merupakan janji yang benar dari seorang Nabi yang tidak pernah berkata berdasarkan hawa nafsu. Janji tersebut merupakan tamparan keras bagi mereka yang masih mempercayai opini yang dibentuk oleh media-media masa yang cenderung menutupi kebenaran dan sebatas menimba keuntungan dari apa-apa yang mereka beritakan. Allahu a’lam wa Allahul musta’an
Hasbunallah wani’mal wakiil
0 Komentar untuk "Di Balik Konflik "Islam & Yahudi""

Back To Top