"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya." (Q.S. Az Zukhruf: 3) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّىَ تَعْلَمُواْ مَا تَقُولُونَ QS. 4.43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, |
"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai." (QS. At Taubah: 32-33)
Tujuan Utama
1. Memahami Al Qur'an
2. Mencintai Rasulullah dengan melaksanakan sunnahnya: mencintai bahasa Arab
Tujuan Strategis
1. Menghidupkan bahasa Arab sebagai bahasa pertama (prioritas) bagi setiap muslim & muslimat
2. Mengharmoniskan hubungan setiap antar-systems-strategi-dan-taktik Islam dengan bahasa yang satu: bahasa Arab
3. Menyiapkan umat yang siap menyongsong kebangkitan Islam dengan hidupnya Al Qur'an di hati, fasihnya lisan dengan bahasa Arab, dan amalan shaleh di setiap insan muslim & muslimat
Keutamaan Belajar Bahasa Arab
10 Februari 2010
http://www.belajarbhsarab.com/news/1/Keutamaan-Belajar-Bahasa-Arab
Secara umum umat Islam sudah mengetahui keutamaan belajar bahasa arab, dan sangat paham sekali bahwa dua kitab pegangan Umat Islam adalah Alquran dan Alhadis adalah berbahasa arab. Bagaimana mungkin seorang muslim yang mengaku dirinya taat kepada Allah, namun bukti ketaatan tersebut tidak diwujudkan dengan mempelajari bahasanya sebagai sarana memahami kitab-Nya dan Sunnah Rasul. Setiap sholat lima waktu, kita semua mengucapkan bacaan ayat-ayat alquran dan do’a.
Namun, ironisnya kebanyakan kita belum merasa butuh untuk memahaminya, seperti butuhnya makan dan minum. Sehingga diri merasa walaupun tidak belajarpun tidak masalah yang penting masih tetap sholat dan mengamalkan ajaran Islam.
Allah berfirman :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya." (QS 43: 3)
Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada rasul yang paling mulia (yaitu: Rasulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).
Syaikh Utsaimin pernah ditanya: “Bolehkah seorang penuntut ilmu mempelajari bahasa Inggris untuk membantu dakwah ?”
Beliau menjawab: “Aku berpendapat, mempelajari bahasa Inggris tidak diragukan lagi merupakan sebuah sarana. Bahasa Inggris menjadi sarana yang baik jika digunakan untuk tujuan yang baik, dan akan menjadi jelek jika digunakan untuk tujuan yang jelek. Namun yang harus dihindari adalah menjadikan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab karena hal itu tidak boleh. Aku mendengar sebagian orang bodoh berbicara dengan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab, bahkan sebagian mereka yang tertipu lagi mengekor (meniru-niru), mengajarkan anak-anak mereka ucapan “selamat berpisah” bukan dengan bahasa kaum muslimin. Mereka mengajarkan anak-anak mereka berkata “bye-bye” ketika akan berpisah dan yang semisalnya. Mengganti bahasa Arab, bahasa Al-Qur’an dan bahasa yang paling mulia, dengan bahasa Inggris adalah haram. Adapun menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana untuk berdakwah maka tidak diragukan lagi kebolehannya bahwa kadang-kadang hal itu bisa menjadi wajib. Walaupun aku tidak mempelajari bahasa Inggris namun aku berangan-angan mempelajarinya. terkadang aku merasa sangat perlu bahasa Inggris karena penterjemah tidak mungkin bisa mengungkapkan apa yang ada di hatiku secara sempurna.” (Kitabul ‘Ilmi).
Semoga kita diberi kelapangan oleh Allah sehingga kita mampu mempelajari bahasa arab dan agama Islam dengan sempurna. Sebagai penutup pada tulisan ini saya ingin menyampaikan pesan Rasulullah :
“Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya adalah orang Arab, bahwa Al Qur’an adalah bahasa Arab, dan bahasa penghuni surga adalah bahasa Arab” (H.R. Al Thabrani).
Bahasa Arab
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_arab
Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah), atau secara mudahnya Arab (عربي ‘Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Ibrani dan bahasa Aram. Bahasa Arab Modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa-bahasa ini dituturkan di seluruh Dunia Arab, sedangkan Bahasa Arab Baku diketahui di seluruh Dunia Islam.
Bahasa Arab Modern berasal dari Bahasa Arab Klasik yang telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa liturgi Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.
Pengaruh bahasa Arab pada bahasa lain
Seperti dengan bahasa Eropa lain, banyak kata-kata Inggris diserap dari bahasa Arab, selalunya melalui bahasa Eropa lainnya, terutamanya Spanyol dan Italia, di kalangan mereka kosa kata setiap hari seperti "gula" (sukkar), "kapas" (quṭn) atau "majalah" (makhzen). Kata paling dikenali seperti "algebra", "alkohol" dan "zenith".
Dialek
"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah" adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek paling utama ialah antara Afrika Utara (Magribi) dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata yakūn (artinya "itu"), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan di Magribi disebut kayən.
Lembaga bahasa
Akademi Bahasa Arab telah berdiri di beberapa negara berbahasa resmi Arab. Lembaga Bahasa Arab yang paling aktif diantaranya di Damaskus, Kairo dan Rabat. Lembaga ini bertugas mengatur pengembangan bahasa, menerjemahkan kata baru, dan membuat entri kata baru bahasa Arab di kamus. Lembaga juga menerbitkan manuskrip tua dan bersejarah dalam bahasa Arab dan itu semua menunjukkan bahwa bahasa arab begitu sulit hingga negara sejenis amerika saja mengalami kesulitan mempelajarinya.
Pembelajaran bahasa Arab
Bahasa Arab menarik minat jutaan penduduk dunia untuk mempelajarinya, karena sebagian istilah Islam berasal dari bahasa Arab. Bahasa Arab juga telah diajarkan di pesantren-pesantren Indonesia. Banyak universitas internasional dan beberapa sekolah menengah internasional telah mengajarkan Bahasa Arab (Arabic as Foreign Language). Bahasa Arab berkembang semakin luas dengan munculnya software, siaran TV berbahasa Arab, dan pembelajaran online.
Cabang-cabang Bahasa Arab
http://library.usu.ac.id/download/fs/arab-rahimah4.pdf
Bahasa Arab pertama sekali dikenal sebagai bahasa-bahasa orang-orang dizajirah Semenanjung Arabia, kemudian setelah datangnya agama Islam dikenal pula sebagai bahasa Al-Quran sebagai pedoman hidup kaum muslimin itu dituliskan dalam bahasa Arab yang sangat indah susunannya dan rangkaian kalimatnya.
Bahasa Arab dikenal juga sebagai Ilmu Pengetahuan sebab begitu banyak ilmu pengetahuan dimasa perkembangan Islam yang dituliskan dalam bahasa ini, lelau ditahapan perkembangan selanjutnya bahasa Arab telah menjadi bahasa Dunia, karena tidak hanya digunakan oleh sekelompok masyarakat Arab atau pemeluk Islam saja, tetapi telah diakui sebagai bahasa kumunikasi di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).
Dilihat dari segi penggunaannya maka bahasa Arab ini terbagi dua yaitu : Bahasa Ammiyah (bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi), berasal dari bahasa daerah di Jazirah Arabiya tidak terikat pada tata bahasa.
Kedua bahasa Fushah yaitu bahasa Resmi, contohnya bahasa Al-Quran dan Hadist, untuk karangan ilmiah kitab-kitab, surat-menyurat dan komunikasi resmi lainnya. Bahasa fushah (resmi) ini mempunyai tingkat kesulitan tersendiri karena terikat erat dengan peraturan kebahasaan diantaranya ilmu nahwu (Qawaid) dan Ilmu Balaghah Semantik Arab.
Bahasa Arab adalah bahasa yang terjaya dari bahasa-bahasa lainnya, terbanyak pramasastranya, hingga ia dapat melayani kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan disegala bidang.
Untuk mengetahui seluk beluk bahasa Arab yang masyhur itu lebih jauh dan untuk menilai keindahan kalimat baik prosa maupun puisi, maka satrawan-sastrawan arab telah menetapkan 13 cabang ilmu yang bertalian dengan bahasa yang disebut dengan "Ulumul Arabiyah"
"Ulumul Arabiyah" bisa disebut linguistik Arab itu terdiri dari:pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat berkata-kata dengan baik dan menulis dengan baik' pula.
1. Ilmu Lughah:
llmu pengetahuan yang menguraikan kata-kata (lafaz) Arab besamaan dengan maknanya. Dengan pengetahuan ini, orang akan dapat mengetahui asal kata dan seluk beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan pedoman dalam percakapan.
2. Ilmu Nahwu:
Ilmu pengetahuan yang membahas prihal kata-kata Arab, baik ketika sendiri (satu kata) maupun ketika terangkai dalam kalimat. Dengan kaidah-kaidah ini orang dapat mengatahui Arab baris akhir kata (kasus), kata-kata yang tetap barisnya (mabni), kata yang dapat berubah ( mu'rab).
Tujuanya adalah untuk menjaga kesalahan-kesalahan dalam mempergunakan bahasa, untuk menghindarkan kesalahan makna dalam rangka memahami AI-Quran dan Hadist, dan tulisan-tulisan ilmiah atau karangan.
Alam tata bahasa/ sintaksis Arab, dikenal istilah Fi'iil dan Harf, jumlah Islamiyah dan Fi'liyah serta Syibhu jumlah. Dalam ilmu Nahwu banyak lagi istilah dan persoalan yang dihadapi dapat diteliti dari buku-buku bahwa yang banyak tersebar. Yang dikenal memprakarsai Nahwu adalah Ali bin Ali Thalib beserta sahabatnya.
Peristilahan Nahwu yang berpengaruh kepada bahasa Indonesia adalah yang dikarang oleh Abul Aswat Adduali dan Sibawaihi yang terlebih dahulu dikenal orang Barat. (keterangan lanjutan dapat dilihat dari buku Sejarah Studi bahasa Indonesia oleh Drs. Ahmad Samin 1982. Diktat Fakultas Sastra USU).
3. Ilmu Sarf / Shorof (morfologi Arab):
Ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang bentuk asal kata, maka dengan ilmu ini dapat dikenal kata dasar dan kata bentukan, dikenal pula afiks, Sufiks dan infiks, kata kerja yang sesuai dengan masa. Penciptaan llmu Sari ini adalah Muaz bin Muslim.
4. Ilmu Isytiqaq:
Ilmu pengetahuan tentang asal kata dan pemecahannya, tentang imbuhan pada kata (hampir sama dengan ilmu Sarf)
5. Ilmu L-'arudh:
Yang membahas hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra syair dan puisi. llmu Arudh memberitahukan tentang wazan-wazan (timbangan) syair dan tujuanya adalah untuk membedakan proses dalam puisi membedakan syair dan bukan syair .Dengan ilmu arudh ini dikenal bahar syair seperti berikut ini : bahar thawi, bahar madid, bahar basith, bahar wafir, bahar kamil, bahar hijaz, bahar rozaz, bahar sari' bahar munsarih, bahar khafif, bahar mudhari, bahar muqradmib, bahar mujtas, bahar mutaqarib, bahar Romawi dan bahar mutadarik.
6. Ilmu Qawafi:
yang membahas suku terakhir kata dari bait-bait syair sehingga diketahui keindahan syair. Yang memprakarsai adanya Qawafi ialah Muhallil bin Rabi'ah paman Amruul Qaisy.
7. llmu Qardhus Syi'ri
yaitu sejenis ilmu pengetahuan tentang karangan yang berirama (lirik), dengan tekanan suara yang tertentu. Gunanya untuk membantu menghafalkan syair dan mempertajam ingatan pembaca syair.
8. Ilmu Khat
yaitu pengetahuan tentang huruf dan cara merangkaikannya, termasuk bentuk halus kasarnya dan seni menulis dengan indah dapat dibedakan dalam beberapa bentuk mulai dari khat tsulus, Diwan, Parsi dan khat nasakh. Penemu pertama ilmu khat adalah nabi Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis dengan kalam.
9. Ilmu Insyak
yaitu ilmu pengetahuan tentang karang mengarang surat, buku, pidato, cerita artikel, features dan sebagainya. Gunanya untuk menjaga jangan sampai salah dalam dunia karang-mengarang.
10. Ilmu Mukhodarat
yaitu pengetahuan tentang cara-cara memperdalam suatu persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untu menambah keterampilan berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita.
11. Ilmu Badi'
yaitu pengetahuan, tentang seni sastra, Penemu imu ini adalah Abdullah bin Mu'taz. llmu ini ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan kata- sesuai tempatnya sehingga kata-kata tadi berlin bertelindan dengan indah, sedap didengar dan mudah diucapkan.
12. Ilmu Bayan
ialah ilmu yang menetapkan beberapa peraturan dan kaedah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat penemunya adalah Abu Ubaidah yang menyusun pengetahuan ini dalam "Mujazu Al-Quran" kemudian berkembang pada imam Ahu T ,qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab lainnya seperti AI-Jahiz, .lbnu Mu'taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari. Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi, keindahan sastra Al-Quran dan Hadist.
Tanpa mengetahui ilmu ini seseorang tidak akan dapat menilai apalagi memahami isi Al-Quran dan sabda nabi dengan sesungguhnya.
13. Ilmu Ma'ani
ialah pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk pemakaian kata sesuai dengan keadaan (situasi dan kondisi) dalam istilah disebutkan "Muthabiq Lil /muqtadhal Hali" tujuannya untuk mengetahui I'jaz Al-Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya. Demikian pembagian ilmu L-Arabiyah yang disadur dari (pengantar Sastra Arab(Food Said 1985, 98-106).
Cara Efektif Belajar Bahasa Arab
http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/inilah-bahasa-arab.html
Bahasa Arab, Bahasa Kebanggaan Kaum Muslimin
Jika sesuatu itu memiliki keutamaan, bukankah dia pantas untuk diperebutkan? Tentu saja! Nah, demikianlah bahasa Arab. Sebuah bahasa yang telah Allah jadikan sebagai bahasa al-Quran, kitab yang paling agung dan senantiasa dijaga oleh-Nya ‘Azza wa Jalla sampai kiamat. Dengan demikian, bahasa manakah yang lebih mulia dan lebih utama daripadanya?
Jika seseorang mampu berpayah-payah dalam mempelajari bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, atau yang lainnya demi dunia, maka marilah kita bersikap yang jauh lebih baik daripada itu terhadap bahasa Arab. Jika seseorang rela mengeluarkan banyak uang agar sampai ke level bahasa asing yang paling mahir, maka marilah kita bersikap yang jauh lebih baik daripada itu terhadap bahasa Arab.
Untuk bisa efektif belajar bahasa Arab, berikut urut-urutan yang dipelajari:
(1) Nahwu dan sharaf
Nahwu dan sharaf adalah dua di antara beberapa sub-pelajaran dalam bahasa Arab. Nahwu dan sharaf merupakan pelajaran tentang tata bahasa. Atas pertolongan Allah kemudian dengan bekal keduanya, insya Allah seseorang dapat lebih memahami kandungan Al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain itu, kemahiran membaca kitab bahasa Arab yang tanpa harakat (lebih terkenal dengan istilah “kitab gundul”) dapat diperoleh. Karya tulis para ulama yang sarat dengan ilmu sebagian besar ditulis dalam bahasa Arab. Sungguh sayang jika kita tak mampu menggali manfaatnya. Nahwu dan sharaf adalah jembatan menuju ke sana.
Nahwu adalah ilmu yang mempelajari perubahan keadaan akhir suatu kata, contoh:
Dalam suatu teks, susunan huruf محمد memiliki tiga kemungkinan cara baca, yaitu مُحَمَّدٌ (Muhammadun), مُحَمَّدٍ (Muhammadin), atau مُحَمَّدًا (Muhammadan). Jika kita membaca “Muhammadun”, maka fungsi kata tersebut dalam suatu kalimat akan berbeda dengan jika kita membacanya “Muhammadan” atau “Muhammadin”. Perubahan keadaan akhir (harakat atau huruf) suatu kata akan menyebabkan fungsinya dalam kalimat menjadi berbeda, yaitu apakah dia akan menjadi subjek, objek, kata keterangan, atau yang lainnya.
Kata مُسْلِمُوْنَ (muslimun) dan kata مُسْلِمِيْنَ (muslimin) memiliki arti yang sama, namun fungsi yang berbeda dalam suatu kalimat. “Muslimun” dapat berfungsi sebagai subjek, namun tidak dapat berfungsi sebagai objek. Adapun kata “muslimin” dapat berfungsi sebagai objek, tetapi tidak dapat berfungsi sebagai subjek.
Adapun sharaf, dia adalah ilmu yang mempelajari pembentukan kata dan perubahannya karena penambahan atau pengurangan. Contoh: dari kata كَتَبَ (artinya: dia (seorang laki-laki) telah menulis) dapat kita peroleh kata كِتَابٌ (artinya: buku).
(2) Muhaddatsah/Hiwar (Percakapan)
Sasaran muhaddatsah/hiwar adalah untuk meraih kemampuan menggunakan bahasa Arab secara aktif. Pelajaran ini i sya Allah bermanfaat untuk orang-orang yang membutuhkan percakapan sehari-hari dalam bahasa Arab, misalnya orang non-Arab yang akan bermukim di wilayah yang penduduknya berbahasa Arab. Dapat pula bermanfaat bagi orang-orang yang ingin menambah kosakatanya dalam bahasa Arab agar mempermudah pada saat menelaah kitab berbahasa Arab (sehingga tidak perlu sering membuka kamus).
(3) Khath
Sebagaimana dalam bahasa-bahasa lain, dalam bahasa Arab pun terdapat berbagai bentuk keterampilan, yaitu membaca, berbicara, menulis, dan mendengarkan. Khath adalah bidang ilmu yang mengajarkan tata cara menulis aksara-aksara arab (lebih kita kenal dengan istilah “huruf hijaiyyah”), baik pada saat aksara tersebut berdiri sendiri maupun pada saat bersambung dengan aksara lain.
Tetap Ingat yang Satu Ini
Bahasa Arab adalah ilmu yang menjadi sarana untuk memahami cabang-cabang ilmu syariat yang lain. Karena itulah, kita sepatutnya bersungguh-sungguh mengejar ilmu bahasa Arab di jalan mana pun yang mesi ita susuri. Namun, tetaplah ingat bahwa ilmu adalah makanan (bagi jiwa), maka perhatikanlah dari siapa ilmu bahasa Arab kita peroleh. Pilihlah guru yang lurus akidahnya dan bersih pemahamannya tentang Islam. Sungguh banyak orang yang pandai berbahasa Arab, tetapi kepandaiannya itu justru menyesatkannya semakin jauh dari jalan kebenaran, karena ilmu tersebut diperolehnya dari orang-orang yang kelam pandangannya dan sungguh buruk pemahamannya tentang Islam.
Fakta-fakta tentang bahasa Arab
1. Sebaik-baik umat Islam menggunakan bahasa Arab
http://www.facebook.com/notes.php?id=100000997243416
Dari Imran bin Hushain, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik kalian (umat Islam) adalah yang hidup pada masaku (generasi shahabat), kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi'in), lalu yang sesudahnya lagi (tabi'ut tabi'in)." (H.R. Bukhari & Muslim)
* 3 generasi tersebut paling baik ke-Islam-annya, karena kedekatannya dengan Rasulullah di utus, bagaimana tidak generasi sahabat mendapatkan ilmu langsung dari Rasulullah, wahyu (Al-Qur'an) turun di antara mereka, sehingga mereka paling memahami bagaimana makna & pengamalan Al-Qur'an & As-sunnah.
Tiga generasi awal dalam Islam ini yang disebut dengan Salafush-Shalih (Salaf : pendahulu, Salaf+Al+Shalih --> Salaf Ash-Shalih = Salafush-Shalih : pendahulu yang shalih)
Dan apa bahasa mereka saat itu? Bahasa Arab!
2. Penggunaan bahasa Arab di masa keemasan Islam
http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_Age_of_Islam
The Islamic Golden Age is traditionally dated from the mid-8th to the mid-13th century A.D. (sack of Baghdad by Hulagu, the grand-son of Gengis-Khan).[1][2] During this period, artists, engineers, scholars, poets, philosophers, geographers and traders in the Islamic world contributed to agriculture, the arts, economics, industry, law, literature, navigation, philosophy, sciences, sociology, and technology, both by preserving earlier traditions and by adding inventions and innovations of their own.[3] Howard R. Turner writes: "Muslim artists and scientists, princes and laborers together made a unique culture that has directly and indirectly influenced societies on every continent."[3]
Mereka jg kebanyakan berbahasa Arab
3. Remaja Yahudi pandai berbahasa Arab, selain bahasa ibu mereka dan bahasa Inggris
http://sespi.multiply.com/journal/item/313/Rahasia_Kecerdasan_Yahudi_-_Berita_Dunia_Islam_-_Suara_Media_Islam
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris.
4. Bahasa Arab dipakai sebagai bahasa resmi di Israel setelah bahasa Hebrew
http://en.wikipedia.org/wiki/Hebrew_language
Hebrew in its modern form is spoken by most of the seven million people in Israel while Classical Hebrew has been used for prayer or study in Jewish communities around the world for over two thousand years. It is one of the official languages of Israel, along with Arabic.
5. Bahasa Arab telah menjadi bahasa Dunia, karena tidak hanya digunakan oleh sekelompok masyarakat Arab atau pemeluk Islam saja, tetapi telah diakui sebagai bahasa kumunikasi di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa). (sesuai penjelasan di bagian sebelumnya dalam catatan ini)
http://library.usu.ac.id/download/fs/arab-rahimah4.pdf
Strategi dan Taktik Menyebarluaskan Bahasa Arab
1. Menyebarluaskan bahasa Arab secara umum
- Menyebarkan salam
- Bersahabat dengan teman yang mengerti bahasa Arab
- Mempraktekkan kata-kata, istilah-istilah, peribahasa-peribahasa bahasa Arab sebisa mungkin walau dengan pengetahuan yang masih terbatas dalam kehidupan sehari-hari
- Mulai mempelajari bahasa Arab dari diri sendiri via kursus atau otodidak
- Mulai mempelajari bahasa Arab dari diri sendiri &/ bersama pasangan &/ anak-anak &/ teman via kursus atau otodidak
- Mengkampanyekan kebutuhan berbahasa Arab kepada saudara/i muslim dan muslimat yang ditemui
2. Menyebarluaskan bahasa Arab di Indonesia
- Mempromosikan pesantren di Indonesia karena di pesantren sumber pendidikan bahasa Arab dan Inggris dan kedua bahasa tersebut diwajibkan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Bahkan para santri yang didapati menggunakan bahasa Indonesia akan mendapatkan hukuman.
- Mempromosikan lembaga-lembaga bahasa Arab di Indonesia
- Bersama-sama mendanai saluran televisi pendidikan dan informasi berbahasa Arab
- Aktif dalam meramaikan komunitas-komunitas dan perkumpulan-perkumpulan bahasa Arab
- Aktif mengikuti pengajian dan majlis taklim dan lainnya yang notabene akan selalu mengacu pada ayat-ayat Al Qur'an, hadist-hadist, dan lain-lain yang berbahasa Arab
- Membuat suatu repository (tempat) perpustakaan bahasa Arab yang mudah diakses secara maya via Internet, disertai dengan link-link relevan yang lengkap
FB Groups
http://www.facebook.com/pages/Bandung-Indonesia/Belajar-Bahasa-Arab/92002408346
http://www.facebook.com/pages/Tutorial-Bahasa-Arab-Cara-Praktis-Belajar-Bahasa-Arab/92424124425
http://www.facebook.com/pages/Bogor-Indonesia/Belajar-Nahwu-Shorof-Tata-Bahasa-Arab-dan-Bentuk-Perubahan/245274013763
Keyboard Huruf Hijaiyah
http://www.arabic-keyboard.org/
http://www.listenarabic.com/arabickeyboard.php
http://www.islamweb.net/php/php_arabic/keyboard/keyboard.htm
http://www.arabic-keyboard.net/
0 Komentar untuk "STI4 Antar Sistem Muslimin(mat)
4. (Global): Bahasa: Satu Bahasa, Bahasa Kebanggaan Umat Islam: Lughatul Arabiyah Hiya Lughatul Qur'an (Bahasa Arab adalah bahasa Al Qur'an: Kalam Allah)"