Q.S. Al Muzammil / Orang Yang Berselimut / 73: 1 - 5:
[73.1] Hai orang yang berselimut (Muhammad),
[73.2] bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
[73.3] (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit,
[73.4] atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
[73.5] Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.
"Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku." (Q.S. Al Qashash / Cerita-Cerita / 28: 34)
Nama lengkap:
Moslem Intersystems: Strategi dan Taktik III: Berkomunikasi dengan Hati yang Baligh, Lisan &/ Tulisan yang Fasih, dan Perbuatan yang Dimengerti agar selalu terjaga ikatan Ukhuwah Islamiyah [yang kuat dan kokoh dengan setiap komponen ketaqwaan alam semesta yaitu malaikat, jin, manusia, dan jenis ciptaan lain yang beriman pada Allah SWT].
Kategori: Permainan Bola Dunia, Strategi dan Taktik
Sub: Akhlak, Muamalah, Siyasah
Global Namespace: MFC: Global ST: Ikhlas dalam Kaffah dan Istiqamah
Base Workflow: MFC: ST III: Beriman kepada Allah SWT dengan ber-amar ma'ruf nahi mungkar: Khairu Ummah
Prasyarat:
1. Strategi dan Taktik Individual: ST 2-1-2-1-1 vda, ST 5-1 g
2. Strategi dan Taktik Team: MFC I s.d. II
3. Strategi dan Taktik Antar Team: MI: ST I s.d. II.
Anti Strategi dan TaktikT: Devil FC: ST 1-7 brutal attacking
Alhamdulillah wa syukru lillah kulluhu azza wa jalla. Wa shalatu wa salamu ala nabihi wa rasulihi wa habibina khairu akhlaqihi buitsa li utammima makarimal akhlah wa rahmatan lil alamiin Rasulullah Muhammad SAW Al Amin.
Semoga kita semua, para pemain bola dunia, selalu mendapatkan hidayah, petunjuk, cinta dan ridha Allah SWT dari sekarang hingga seterusnya. Aamiin.
Setelah kita membahas Moslem Intersystems: ST II: Berbangsa-bangsa dan Bersuku-suku: Menjadi Bagian dari Taqwa Alam Semesta, maka kita akan mencoba melanjutkan pembahasan seri Moslem Intersystems: Strategies & Tactics yang ketiga yakni:
Moslem Intersystem: ST III: Berkomunikasi dengan Hati yang Baligh, Lisan &/ Tulisan yang Fasih, dan Perbuatan yang Mafhum: Menjaga Ukhuwah Islamiyah
Dasar-dasar Dalil Naqly:
I. Hati yang Baligh: hati yang selayaknya dimiliki oleh orang-orang yang telah sampai / terkena kewajiban beragama sesuai tuntutan syariah (akil baligh, tidak kekanak-kanakan)
1. Hati yang digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah SWT
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Q.S. Al A’raf / Teampat Tertinggi / 7: 179)
2. Hati yang selalu menyebut nama Allah SWT sebanyak-banyaknya dan gemetar jika disebut nama Allah SWT
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung." (Q.S. Al Anfal / Rampasan Perang / 8: 45)
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Q.S. Al A’raf / Tenpat Tertinggi / 7: 205)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal." (Q.S. Al Anfal / Rampasan Perang / 8: 2)
3. Hati yang selalu berdoa memohon petunjuk
"(Mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk pada kami." (Q.S. Ali ‘Imran / Keluarga Imran / 3: 8)
4. Hati yang tidak ada kekhawatiran dan tidak bersedih karena manisnya iman dan amal shaleh sudah dirasakan oleh hati dan menjadi penawar bagi rasa khawatir dan sedih
"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Sabi'in dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Q.S. Maidah/ Hidangan / 4: 69)
5. Hati yang tidak bersedih atas ucapan orang-orang jahil setelah menyampaikan amanah-amanah Allah SWT kepada mereka
"Maka Syuaib meninggalkan mereka seraya berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanah Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?" (Q.S. Al A’raf / Tempat Tertinggi / 7: 93)
"Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah." (Q.S. Al An’am / Binatang Ternak / 6: 33)
Asbabun Nuzul Al Wahidi (Q.S. Al An’am / Binatang Ternak / 6: 33):
(We know well how their talk grieveth thee…) [6:33]. Said al-Suddi: “Al-Akhnas ibn Shurayq and Abu Jahl ibn Hisham met with each other and the former said to the latter: 'O Abu'l-Hakam, tell me about Muhammad, for there is one here with us who wants to hear what you say: is he truthful or a liar?' Abu Jahl responded: 'By Allah, Muhammad is truthful. Muhammad has never lied. But if Banu Qusayy take the office of keepers of the banner, giving water to the pilgrims, gatekeeper of the House, the Nadwah and prophethood, what else remains for the rest of Quraysh?' And so Allah, exalted is He, revealed this verse”. Said Abu Maysarah: “The Messenger of Allah, Allah bless him and give him peace, once passed by Abu Jahl and his companions, and they asked him: 'O Muhammad, by Allah, we do not give you the lie, for we consider you truthful. What we deny is that which you have brought'. And so this verse was revealed (though in truth they deny not thee (Muhammad) but evil-doers flout the revelations of Allah)”. Said Muqatil: “This verse was revealed about al-Harith ibn 'Amir ibn Nawfal ibn 'Abd Manaf ibn Qusayy ibn Kilab. This man used to give the lie openly to the Prophet, Allah bless him and give him peace, but when he retired to his family, he would say: 'Muhammad is not of those who lie, and I think he is truthful', and so Allah, exalted is He, revealed this verse”.
6. Hati yang terbebas dari penyakit-penyakit hati dan keragu-raguan, misalnya seperti hati orang munafik atau orang yang tidak mau memahami agamanya
"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya." (Allah berfirman), "Barang siapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Al Anfal / Rampasan Perang / 8: 49)
"Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya." (Q.S. At Taubah/ Taubat / 9: 45)
Hati yang baligh ini akan membawa kepada lisan &/ tulisan yang fasih di strategi dan taktik komunikasi berikutnya.
II. Lisan &/ tulisan yang Fasih
"Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku." (Q.S. Al Qashash / Cerita-Cerita / 28: 34)
1. Mengetahui kapan harus melahirkan apa yang ada di dalam hati atau menyembunyikannya
"Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu." (Q.S. Al Baqarah / Sapi Betina / The Heifer / 2: 284)
2. Mengatakan apa-apa yang sesuai di hatinya (tidak seperti orang munafik)
"Mereka (orang-orang munafik) mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya." (Q.S. ‘Ali Imran / Keluarga Imran / 3: 167)
3. Tidak merubah perkataan-perkataan dari tempatnya
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata, "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula), "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan), "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, "Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis." (Q.S. An Nisa’ / Perempuan / 4: 46)
4. Selalu didukung dengan ilmu dan bukti
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang di beri ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Mujaadilah / The Pleading Woman / Perempuan yang menggugat / 58: 11)
"Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Q.S. Al Baqarah / Sapi Betina / 2: 111)
Hati yang baligh dan lisan yang fasih, Insya Allah akan membawa pada perbuatan yang mafhum, yakni perbuatan yang Islami dan membawa manfaat kepada orang lain baik dalam bentuk komunikasi isyarat atau amal permbuatan shaleh nyata.
III. Perbuatan yang Mafhum (dimengerti karena ada dalam tradisi atau sunnah Rasulullah SAW) sehingga tidak menimbulkan bid’ah &/ sunnah sayyi’ah (tradisi buruk) di masa depan dan tidak terjadi miskomunikasi atau misinterpretasi dalam penyampaian bahasa isyarat (missal bahasa tubuh)
1. Tidak menyusahkan diri sendiri &/ orang lain (audience)
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (Q.S. Al Baqarah / Sapi Betina / 2: 185)
2. Mencegah kesesatan akibat bid’ah yang terjadi karena perbuatan atau tradisi yang diada-adakan
"(Mereka berdo'a), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Q.S. Ali Imran / Keluarga Imran / 3: 8)
Semoga dengan komunikasi berlandaskan dengan hati yang baligh, lisan &/ tulisan yang fasih, dan perbuatan yang mafhum, akan selalu terjaga keeratan dan kekokohan tali Ukhuwah Islamiyah di antara seluruh makhluk alam semesta yang beriman kepada Allah SWT, yang mana Insya Allah kita semua menjadi bagian dari taqwa alam semesta itu dalam ikatan tali ukhuwah islamiyah yang kuat dan kokoh tidak terpatahkan. Aamiin Ya Allah Rabbuna Malikul mulkil adziem.
Wallahu a'lam bi kulli syaiin. Astaghfiruhu ala kulli khatai wa nisyaani.
Bekasi, 25 Ramadhan 1431 H / 4 September 2010
Sebelumnya: http://ruh-islami.blogspot.com/2011/03/2-moslem-intersystems-st-ii-berbangsa.html
Selanjutnya: http://ruh-islami.blogspot.com/2011/03/4moslem-global-intersystems-mis-global.html
[73.1] Hai orang yang berselimut (Muhammad),
[73.2] bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
[73.3] (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit,
[73.4] atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
[73.5] Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.
"Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku." (Q.S. Al Qashash / Cerita-Cerita / 28: 34)
Nama lengkap:
Moslem Intersystems: Strategi dan Taktik III: Berkomunikasi dengan Hati yang Baligh, Lisan &/ Tulisan yang Fasih, dan Perbuatan yang Dimengerti agar selalu terjaga ikatan Ukhuwah Islamiyah [yang kuat dan kokoh dengan setiap komponen ketaqwaan alam semesta yaitu malaikat, jin, manusia, dan jenis ciptaan lain yang beriman pada Allah SWT].
Kategori: Permainan Bola Dunia, Strategi dan Taktik
Sub: Akhlak, Muamalah, Siyasah
Global Namespace: MFC: Global ST: Ikhlas dalam Kaffah dan Istiqamah
Base Workflow: MFC: ST III: Beriman kepada Allah SWT dengan ber-amar ma'ruf nahi mungkar: Khairu Ummah
Prasyarat:
1. Strategi dan Taktik Individual: ST 2-1-2-1-1 vda, ST 5-1 g
2. Strategi dan Taktik Team: MFC I s.d. II
3. Strategi dan Taktik Antar Team: MI: ST I s.d. II.
Anti Strategi dan TaktikT: Devil FC: ST 1-7 brutal attacking
Alhamdulillah wa syukru lillah kulluhu azza wa jalla. Wa shalatu wa salamu ala nabihi wa rasulihi wa habibina khairu akhlaqihi buitsa li utammima makarimal akhlah wa rahmatan lil alamiin Rasulullah Muhammad SAW Al Amin.
Semoga kita semua, para pemain bola dunia, selalu mendapatkan hidayah, petunjuk, cinta dan ridha Allah SWT dari sekarang hingga seterusnya. Aamiin.
Setelah kita membahas Moslem Intersystems: ST II: Berbangsa-bangsa dan Bersuku-suku: Menjadi Bagian dari Taqwa Alam Semesta, maka kita akan mencoba melanjutkan pembahasan seri Moslem Intersystems: Strategies & Tactics yang ketiga yakni:
Moslem Intersystem: ST III: Berkomunikasi dengan Hati yang Baligh, Lisan &/ Tulisan yang Fasih, dan Perbuatan yang Mafhum: Menjaga Ukhuwah Islamiyah
Dasar-dasar Dalil Naqly:
I. Hati yang Baligh: hati yang selayaknya dimiliki oleh orang-orang yang telah sampai / terkena kewajiban beragama sesuai tuntutan syariah (akil baligh, tidak kekanak-kanakan)
1. Hati yang digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah SWT
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Q.S. Al A’raf / Teampat Tertinggi / 7: 179)
2. Hati yang selalu menyebut nama Allah SWT sebanyak-banyaknya dan gemetar jika disebut nama Allah SWT
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung." (Q.S. Al Anfal / Rampasan Perang / 8: 45)
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Q.S. Al A’raf / Tenpat Tertinggi / 7: 205)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal." (Q.S. Al Anfal / Rampasan Perang / 8: 2)
3. Hati yang selalu berdoa memohon petunjuk
"(Mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk pada kami." (Q.S. Ali ‘Imran / Keluarga Imran / 3: 8)
4. Hati yang tidak ada kekhawatiran dan tidak bersedih karena manisnya iman dan amal shaleh sudah dirasakan oleh hati dan menjadi penawar bagi rasa khawatir dan sedih
"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Sabi'in dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Q.S. Maidah/ Hidangan / 4: 69)
5. Hati yang tidak bersedih atas ucapan orang-orang jahil setelah menyampaikan amanah-amanah Allah SWT kepada mereka
"Maka Syuaib meninggalkan mereka seraya berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanah Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?" (Q.S. Al A’raf / Tempat Tertinggi / 7: 93)
"Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah." (Q.S. Al An’am / Binatang Ternak / 6: 33)
Asbabun Nuzul Al Wahidi (Q.S. Al An’am / Binatang Ternak / 6: 33):
(We know well how their talk grieveth thee…) [6:33]. Said al-Suddi: “Al-Akhnas ibn Shurayq and Abu Jahl ibn Hisham met with each other and the former said to the latter: 'O Abu'l-Hakam, tell me about Muhammad, for there is one here with us who wants to hear what you say: is he truthful or a liar?' Abu Jahl responded: 'By Allah, Muhammad is truthful. Muhammad has never lied. But if Banu Qusayy take the office of keepers of the banner, giving water to the pilgrims, gatekeeper of the House, the Nadwah and prophethood, what else remains for the rest of Quraysh?' And so Allah, exalted is He, revealed this verse”. Said Abu Maysarah: “The Messenger of Allah, Allah bless him and give him peace, once passed by Abu Jahl and his companions, and they asked him: 'O Muhammad, by Allah, we do not give you the lie, for we consider you truthful. What we deny is that which you have brought'. And so this verse was revealed (though in truth they deny not thee (Muhammad) but evil-doers flout the revelations of Allah)”. Said Muqatil: “This verse was revealed about al-Harith ibn 'Amir ibn Nawfal ibn 'Abd Manaf ibn Qusayy ibn Kilab. This man used to give the lie openly to the Prophet, Allah bless him and give him peace, but when he retired to his family, he would say: 'Muhammad is not of those who lie, and I think he is truthful', and so Allah, exalted is He, revealed this verse”.
6. Hati yang terbebas dari penyakit-penyakit hati dan keragu-raguan, misalnya seperti hati orang munafik atau orang yang tidak mau memahami agamanya
"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya." (Allah berfirman), "Barang siapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Al Anfal / Rampasan Perang / 8: 49)
"Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya." (Q.S. At Taubah/ Taubat / 9: 45)
Hati yang baligh ini akan membawa kepada lisan &/ tulisan yang fasih di strategi dan taktik komunikasi berikutnya.
II. Lisan &/ tulisan yang Fasih
"Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku." (Q.S. Al Qashash / Cerita-Cerita / 28: 34)
1. Mengetahui kapan harus melahirkan apa yang ada di dalam hati atau menyembunyikannya
"Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu." (Q.S. Al Baqarah / Sapi Betina / The Heifer / 2: 284)
2. Mengatakan apa-apa yang sesuai di hatinya (tidak seperti orang munafik)
"Mereka (orang-orang munafik) mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya." (Q.S. ‘Ali Imran / Keluarga Imran / 3: 167)
3. Tidak merubah perkataan-perkataan dari tempatnya
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata, "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula), "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan), "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, "Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis." (Q.S. An Nisa’ / Perempuan / 4: 46)
4. Selalu didukung dengan ilmu dan bukti
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang di beri ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Mujaadilah / The Pleading Woman / Perempuan yang menggugat / 58: 11)
"Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Q.S. Al Baqarah / Sapi Betina / 2: 111)
Hati yang baligh dan lisan yang fasih, Insya Allah akan membawa pada perbuatan yang mafhum, yakni perbuatan yang Islami dan membawa manfaat kepada orang lain baik dalam bentuk komunikasi isyarat atau amal permbuatan shaleh nyata.
III. Perbuatan yang Mafhum (dimengerti karena ada dalam tradisi atau sunnah Rasulullah SAW) sehingga tidak menimbulkan bid’ah &/ sunnah sayyi’ah (tradisi buruk) di masa depan dan tidak terjadi miskomunikasi atau misinterpretasi dalam penyampaian bahasa isyarat (missal bahasa tubuh)
1. Tidak menyusahkan diri sendiri &/ orang lain (audience)
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (Q.S. Al Baqarah / Sapi Betina / 2: 185)
2. Mencegah kesesatan akibat bid’ah yang terjadi karena perbuatan atau tradisi yang diada-adakan
"(Mereka berdo'a), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Q.S. Ali Imran / Keluarga Imran / 3: 8)
Semoga dengan komunikasi berlandaskan dengan hati yang baligh, lisan &/ tulisan yang fasih, dan perbuatan yang mafhum, akan selalu terjaga keeratan dan kekokohan tali Ukhuwah Islamiyah di antara seluruh makhluk alam semesta yang beriman kepada Allah SWT, yang mana Insya Allah kita semua menjadi bagian dari taqwa alam semesta itu dalam ikatan tali ukhuwah islamiyah yang kuat dan kokoh tidak terpatahkan. Aamiin Ya Allah Rabbuna Malikul mulkil adziem.
Wallahu a'lam bi kulli syaiin. Astaghfiruhu ala kulli khatai wa nisyaani.
Bekasi, 25 Ramadhan 1431 H / 4 September 2010
Sebelumnya: http://ruh-islami.blogspot.com/2011/03/2-moslem-intersystems-st-ii-berbangsa.html
Selanjutnya: http://ruh-islami.blogspot.com/2011/03/4moslem-global-intersystems-mis-global.html
0 Komentar untuk "3. Moslem Intersystems: ST III: Berkomunikasi dengan hati yang bersih, lisan yang fasih, dan gerakan yang dapat dimengerti"