Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

Al-Qur’an Mengoreksi Bibel Soal Qurban (Menjawab Hujatan Penginjil)

SAAT-SAAT Hari Raya Qurban (Idul Adha), para penginjil getol menyerang syariat qurban. Seorang penginjil yang mengaku bernama Kalangi menulis artikel berjudul “Syariat Qurban Di Hari Raya Haji, Kini Perlu Dipertanyakan Muslim” di website http://www.###ring-islam.org.

Kalangi menuding umat Islam salah kaprah merayakan hari Idul Qurban karena konsep qurban dalam Al-Qur’an tidak jelas, sedangkan konsep Alkitab (Bibel) sangat jelas dan rasional. Demikian kutipannya:




“Adakah dikatakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an bahwa Ismael itu anak pengorbanan? Banyak Muslim belum tahu, bahwa jawabannya adalah tidak ada! Alkitab menegaskan anak itu adalah Ishak, Ishak, dan tak lain daripada Ishak! Sebaliknya Qur’an ragu-ragu, dan hanya berkata dalam kekaburan bahwa anak itu adalah “anak” Ibrahim. Kisah Ishak sebagai anak-pengorbanan telah tertulis di Kitab Taurat 2600 tahun sebelum Muhammad dilahirkan. Semua nabi-nabi Tuhan tahu bahwa Ishak itulah anak-yang ingin dikurbankan, tak ada ceritanya sama sekali tentang Ismail yang “punah” dari sejarah.”

Kemudian Penginjil Kalangi mengutip Al-Qur’an surat Ash-Shaffat 100-109 yang menjelaskan asal-usul qurban. Menurut Kalangi, ayat-ayat Al-Qur’an tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa anak Nabi Ibrahim yang akan dikurbankan adalah Ismail, demikian kutipannya:

“Apa yang dapat Anda lihat? Benar, tak ada muncul nama “Ismail” di situ sebagai anak sembelihan. Kosong! Dan di manapun di Qur’an, nama anak-pengurbanan itu dikosongkan oleh Muhammad. Yang ada disebut cuma “sang anak”. Tentu hal semacam ini bukan hal yang kebetulan, melainkan dengan sengaja atau terpaksa.”

Kesimpulan Penginjil Kalangi itu seratus persen salah, akibat mengutip Al-Qur’an surat Ash-Shaffat tak utuh, hanya sampai ayat ke-109. Seharusnya, jika mengkaji secara benar dan fair, dia harus mengutip utuh hingga ayat 112.

Bila dibaca utuh ayat 100-112, terutama dengan pemahaman kaidah bahasa yang benar, maka akan terasa betapa indahnya sastra Al-Qur’an dalam mengisahkan keteguhan Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabi Ismail. Keteguhan iman dua orang nabi ayah dan anak yang diabadikan dalam syariat Idul Qurban.
Bacalah dengan teliti ayat 99-111, dikisahkan tentang tahapan ujian Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih anak kandung yang shalih. Singkat kata, karena keikhlasan, kesabaran dan kepatuhan Ibrahim kepada Allah sudah teruji, maka ketika hendak disembelih, Allah menggantikannya dengan seekor sembelihan (kambing) yang besar (bi dzibhin ‘adhim).

Memang, dalam kisah penyembelihan itu sama sekali tidak disebutkan secara tekstual siapa nama anak shalih yang hendak dikurbankan Nabi Ibrahim. Tapi jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa anak yang disembelih itu bukan Nabi Ismail. Semakin keliru pula kesimpulan Penginjil Kalangi bila dari ayat-ayat ini disimpulkan bahwa anak Ibrahim yang hendak dikurbankan adalah Ishaq. Bukankah dalam ayat-ayat tersebut juga tidak terdapat nama Ishaq?

Setelah membaca ayat 100-111 yang mengisahkan kronologis pengurbanan, teruskan membaca hingga ayat 112. Setelah proses pengorbanan selesai dilakukan Nabi Ibrahim, surat Ash-Shaffat 112 memberitakan kelahiran Nabi Ishaq.

“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh” (Qs As-Shaffat 112).

Jika Nabi Ishaq lahir setelah terjadinya peristiwa penyembelihan, maka dapat disimpulkan secara otomatis anak shalih yang hendak dikurbankan Ibrahim itu pastilah Nabi Ismail. Mustahil Nabi Ibrahim mengorbankan Ishaq, karena saat prosesi qurban dilakukan, Ishaq belum lahir.

Kesimpulan ini semakin jelas bila dibaca dalam nas Al-Qur’an dalam bahasa aslinya: “wa basy-syarnaahu bi ishaaqa nabiyyan minas-shalihin.” Huruf “wawu” dalam kata “wa basy-syarnaahu” (Dan Kami beri dia kabar gembira), dalam ilmu nahwu disebut wawu ‘athaf littartiibi bil-ittishaal, yaitu huruf wawu penghubung (conjunction) antara dua kalimat yang menunjukkan urutan kronologis dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.

Sebuah hadits riwayat dari Al-Hakim dalam Al-Manaqib meneguhkan kesimpulan ini. Rasulullah SAW bersabda: “Aku adalah keturunan dari dua orang bapak yang hampir disembelih” (ana ibnu adz-dzabiihain).
Dalam silsilah Rasulullah, dua orang yang hampir disembelih itu antara lain: pertama, Nabi Ismail yang hampir disembelih ayahandanya, Nabi Ibrahim. Kedua, Abdullah, ayahanda Nabi yang hampir disembelih karena adar jahiliyah.

Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, pernah bernazar kalau diberi karunia 10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah, ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka, akhirnya Abdul Muthalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta.

Karena dua kisah inilah, maka suatu hari seorang Baduy memanggil Rasulullah SAW, “Hai anak dua orang sembelihan” beliau hanya tersenyum. Dua orang sembelihan itu adalah Ismail dan Abdullah bin Abdul Muthalib.


KISAH QURBAN DALAM BIBEL TERBALIK-BALIK



Setelah puas menghina Al-Qur’an salah kaprah dan tidak jelas dalam kisah Qurban, Penginjil Kalangi memuji-muji Bibel sebagai kitab yang rasional dalam kisah qurban. Menurutnya, Bibel secara tegas, jelas dan tidak ragu-ragu menyatakan dalam Kitab Kejadian 22:1-19 bahwa anak Abraham (Ibrahim) yang hendak dikurbankan adalah Ishak, bukan Ismael. Kalangi menulis:

“Kita telah menyaksikan di atas betapa buruk dan rancunya ‘wahyu’ Allah SWT (Al-Qur’an, pen.) ketika Ia harus mewahyu-ulang apa-apa yang telah diturunkan dengan segenap otoritas kedalam Taurat Musa, seperti yang termaktub dalam Alkitab 2600 tahun sebelumnya.

Simaklah Kitab Kejadian 22: 1-19. Tampak betapa lancar, utuh, logis dan penuh otoritasnya pasal tersebut sebagai buah Firman, ketimbang ayat-ayat Quran yang berantakan dalam kisah “korban sembelihan.”
Baiklah, mari kita baca ayat-ayat Bibel tersebut dibaca dengan teliti. Pada ayat 22:2 tertulis sebagai berikut:

“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22:2).


Atas dasar ayat inilah umat Kristen mengklaim bahwa anak yang hendak dikorbankan Abraham adalah Ishak, bukan Ismael. Benarkah kesimpulan ini? Mari kita kritisi!

Nama Ishak dalam Kejadian 22:2 yang disebut sebagai “anak tunggal Abraham” itu patut dipertanyakan. Karena fakta-fakta dalam Bibel menyebutkan bahwa Ismael dalam Alkitab berusia lebih tua 14 tahun dibandingkan adiknya, Ishak. Karena Ismael dilahirkan ketika Abraham berusia 86 tahun (Kej 16:16) dan Ishak dilahirkan ketika Abraham berusia 100 tahun (Kej 21:5).

Secara otomatis, Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun. Sedangkan Ishak tidak pernah jadi anak tunggal Abraham, karena sampai akhir hayat Abraham, Ismael dan Ishak sama-sama masih hidup. Buktinya, mereka berdua bersama-sama menguburkan Abraham ke pemakamannya di gua Makhpela di padang Efron bin Zohar (Kej. 25:9).

Jika faktanya Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun, sedangkan Ishak tidak pernah menjadi anak tunggal Abraham, kenapa ada ayat yang menyebut Ishak sebagai anak tunggal Abraham?
Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael.

Dengan demikian, tepatlah sebutan bahwa Ismael adalah “anak tunggal Abraham.” Tentunya, harus diikuti dengan revisi banyak ayat menyangkut tukar guling nama Ismael dan Ishak.

Untuk menutupi kekeliruan ayat tersebut, Kalangi ngotot menyatakan Ishak sebagai anak tunggal Abraham karena Ismael bukan anak sah Abraham, tapi anak rekayasa. Kalangi menulis sbb:

“Di mata Tuhan, Ia sendiri malahan menetapkan Ishak sebagai anak tunggal, artinya satu-satunya anak Abraham yang sejati!… Maka di hadapan Allah, Ismail bukanlah betul-betul keturunan Abraham yang hakiki, melainkan seorang “anak-rekayasa” kedagingan hasil akal-akalan Sara.”

Pernyataan ini justru menambah ruwet masalah teologi kristiani. Soal status anak tunggal belum selesai, malah ditambah dengan masalah baru tuduhan keji terhadap Siti Sarah sebagai wanita licik yang pandai main rekayasa dan akal-akalan. Secara tidak langsung pernyataan itu juga melecehkan Abraham sebagai suami tidak cerdas yang mudah diakal-akali istrinya.

Berdasarkan Bibel sendiri, tidak benar tuduhan penginjil bahwa Ismael adalah anak rekayasa yang tidak sah sebagai anak tunggal Abraham. Kitab Kejadian 16:1-4 mengakui bahwa Ismael lahir dari pernikahan resmi/sah antara Abraham dan Hagar atas restu istri pertamanya, Sara.

Selain itu tak ada satu ayat pun dalam Bibel yang menyebut Ismael sebagai anak rekayasa yang tidak sah. Faktanya, Bibel sama sekali tidak membeda-bedakan antara Ismail dan Ishak, keduanya sama-sama diakui sebagai putra sah Nabi Ibrahim. “Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael” (I Tawarikh 1:28).

Bila penginjil menuduh Ismael sebagai anak rekayasa dan anak yang tidak sah dari Nabi Ibrahim, otomatis mereka menghina Ibrahim sebagai nabi yang pernah mengalami kecelakaan iman sehingga menurunkan anak rekayasa yang tidak sah.

Al-Qur’an membersihkan Nabiyullah Ibrahim dari tuduhan keji penginjil ini, dengan menggaransi Ibrahim sebagai nabi yang shalih (Al-’Ankabut 27) yang bergelar “Khalilullah” (kesayangan Allah) dalam An-Nisa’ 125. Betapa hebatnya konsep Al-Qur’an! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam]

Disalin dari voa-islam.com tanggal akses 6 november 2011, pukul 8:00 wita

Wassalam
Hendra Wijaya

Paling Dicari Pengunjung:

Artikel Terkait :

  • AYAT-AYAT ILLAHIAH DALAM ALKITAB
    Tuhan itu Esa (monoteisme), bukan Trinitas 1. Tauhid Nabi Musa. Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan 4:35) Dengarlah, hai orang...
  • AKHLAK SALAF CERMINAN AKHLAK AL QURAN DAN AS SUNNAH
    Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2] Barangsiapa merenungi Kitabullah dan senantiasa berhubungan dengannya, maka akan mendapatkan kemuliaan akhlak. Dan b...
  • Injil Membantah Ketuhanan Yesus
    [caption id="attachment_828" align="alignleft" width="193" caption="Injil Membantah Ketuhanan Yesus"][/caption] Islam adalah satu-satunya agama yang menyatakan dan meyakini adanya Tuhan yang sempur...
  • Nabi Isa (Yesus), Nabi Lokal atau Internasional?
    al-islahonline.com : Diasuh oleh H Insan LS Mokoginta Tanya : Assalamu'alaikum Wr Wb. Pak Insan, namaku Linda. Teman cowokku Kristen sering bilang bahwa dalam Islam belum ada jaminan pasti masuk s...
  • Benarkah Al-Qur’an Mengatakan Injil Sekarang adalah Asli ?
    Saudaraku, ada seorang kristen yang meminta untuk di tunjukkan injil asli jikalau injil yang sekarang adalah palsu, hal ini sungguh aneh karena mereke (kristen) sebenarnya juga tidak memiliki injil ya...

http://www.islambisa.web.id/2011/11/06/al-quran-mengoreksi-bibel-soal-qurban-menjawab-hujatan-penginjil/

7 Komentar untuk "Al-Qur’an Mengoreksi Bibel Soal Qurban (Menjawab Hujatan Penginjil)"

SATU KUNCI MENJAWAB SIAPA YG DIKORBANKAN IBRAHIM.
LIHAT DIMANA IBRAHIM MELAKUKAN PENGORBANAN? BUKIT MORIA (YERUSALEM)!
SBLM SAMPAI YERUSALEM ISMAEL SDH DI USIR OLEH SARA KE GURUN PARAN TIMUR LAUT JAZIRAH SINAI (MESIR)!
INI BUKTI SEJARAH YG AKURAT!

BISAKAH ANDA BUKTIKAN KLO IBRAHIM TDK MELAKUKAN QURBAN ANAKNYA DI BUKIT MORIA?
BISAKAH ANDA BUKTIKAN KEBERADAAN ISMAEL DI SAAT ITU (YERUSALEM)?



JADI MASIHKAH KALIAN PERCAYA QURAN?
DR AWAL AJ SDH MENIPU UMATNYA!

LUCU KALAU UMAT MUSLIM NGAKU2 BAHWA YG AKAN DI KORBANKAN IBRAHIM ADALAH ISMAEL TANPA BUKTI YG KUAT DR SEGI LOKASI DAN ARKEOLOGI.

Lebih Lucu Kalian yang Kristen,
Yesus Disunat, kalian Engga.
Yesus Mengharamkan makan babi, Kalian Menghalalkannya,
Yesus Mengharamkan Minum Alkohol, Kalian Menghalalkannya,

kami MUSLIM membaca dan ada menghapal Kitab Al`Quran, Kalian Engga, malah bingung, BIBEL VERSI MANA YANG HARUS DI HAPAL, ALQURAN ngga ada VERSINYA,

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS Ash-Shafaat [37] : 100)

Kemudian Allah memberikan kepadanya kabar gembira akan lahirnya seorang anak yang sabar. Dialah Ismail, yang dilahirkan oleh Hajar. Menurut para ahli sejarah, Nabi Ismail lahir ketika Nabi Ibrahim berusia 86 tahun. Wallahu a’lam.

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim [14] : 37)

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersamasama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” (QS Ash-Shafaat [37] : 102)

“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ash-Shafaat [37] : 102)

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam [19] : 54)

“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).” (QS Ash-Shafaat [37] : 103)

“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS Ash-Shafaat [37] : 104:107)

Allah menguji Nabi Ibrahim dengan perintah untuk menyembelih anaknya tercinta, dan Nabi Ibrahim dan Ismail pun menunjukkan keteguhan, ketaatan dan kesabaran mereka dalam menjalankan perintah itu. Lalu Allah menggantikan dengan sembelihan besar, yakni berupa domba jantan dari Surga, yang besar berwarna putih, bermata bagus, bertanduk serta diikat dengan rumput samurah. Wallahu a’lam.

Kami Muslim Percaya INJIL,
dan INJIL ada dalam Al`Quran, otomatis alquran lebih Sempurna di banding injil, BUKTINYA..

INJIL mempunyai BERBAGAI VERSI, ngga konsisten, jadi VERSI itu hanya untuk mencari uang dan makan si pembuat VERSI, ibarat jualan buku Karya.

Sekarang di INJIL tidak Menyebutkan, Yesus mengatakan "akulah tuhan, sembahlan aku" ngga ada,

Klo yesus itu tuhan, kenapa Tuhan begitu hina, sampai ditelanjangi di depan umum dan di pasang di sembah di muka umum, berarti waktu itu tuhan kalian itu gampang di bunuh yah,

jikalau dia mati untuk menebus dosa umatnya, terus kenapa ELO ngga Bunuh Orang, Sex Bebas, Mabuk mabukan, Merkosa ibu kandung kalian. khan kalian tenang YESUS menebus Dosa kalian semua,

Jadi kalo kalian MASUK PENJARA, kalian cuma jawab YESUS MENEBUS DOSA SAYA, terus KENAPA SAYA DI PENJARA !!

Saya Percaya Injil, Tapi Saya Lebih Percaya Al`quran karna lebih sempurna.

Kalo Al`quran menipu, Sekarang gini, INJIL anda VERSI APA,
Al`quran Sampai sekarang ngga ada Versinya Satupun, bahkan menyesatkan atau ada yang mengubahnya, karna KAMI MEMBACANYA dan KAMI MENGHAPALNYA, jika kami HAPAL, jadi bagaimana bisa AL`QURAN di Ubah. AL`Quran menggunakan bahasa Arab Sampai Akhir Zaman,

Bagaimana dengan INJIL, kalian mempunyai banyak Versi hanya untuk mencari makan mengisi perut berfoya foya, jadi VERSI injil MANAKAH yang anda PEGANG dan YAKIN bahwa itu ASLI, kenapa INJIL menggunakan ALFABET atau menggunakan bahasa sesuai negaranya, ngga konsisten, klo gitu baca aja INJIL VERSI JAWA !!!

Katanya quran petunjuk yang jelas kok ngga menyebut nama Ismail yg dikurbankan, akhirnya muslim main klaim. Coba baca kitab taurat orang yahudi sudah jelas yang dikurbankan itu Ishak, anak perjanjian seperti yg dimaksud Elohim Israel

Kalo muslim mau tau kebenaran sebenarnya mengenai Injil tanya dong ke ahli kitabnya, jangan ke ustad, Hubungi 0817 76689845

Back To Top