Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

Pengertian Takdir yang Buruk??

Dalam beberapa hadits yang shahih disebutkan bahwa ada takdir buruk dari Allah ta'ala, misalnya dalam hadits Jibril yg terkenal. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"(Iman itu adalah) kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, serta beriman kepada takdir-Nya, yang BAIK maupun yang BURUK." (HR. Muslim No. 8)

Apakah arti takdir-Nya yang buruk? Apakah ada perbuatan Allah yang buruk? Bukankah Allah ta'ala Maha Indah dan Sempurna semua sifat dan perbuatan-Nya, serta Maha Suci dari semua bentuk keburukan?
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam doa iftitah,

"...Kebaikan itu semua ada di tangan-Mu, dan Keburukan itu tidaklah ada pada-Mu..." (HR. Muslim No. 771)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin-rahimahullah- menjawab pertanyaan di atas dengan mengatakan,

"Keburukan (yang ada) pada takdir bukanlah ditinjau dari Takdir Allah (perbuatan-Nya mentakdirkan), akan tetapi keburukan tersebut (ada pada) al-maqdur (sesuatu yg ditakdirkan/ditetapkan-Nya), karena (kata) al-qadar (bisa) berarti at-taqdir (perbuatan Allah yang mentakdirkan) dan (bisa) berarti al-maqdur (sesuatu yang ditakdirkan/ditetapkan-Nya). Sebagaimana (kata al-khalqu bisa berarti) menciptakan dan (bisa berarti) makhluk (yang diciptakan-Nya).

Oleh karna itu, (jika) ditinjau dari perbuatan Allah yg menakdirkan maka tidak ada keburukan (sedikitpun pada-Nya), bahkan semuanya adalah kebaikan, meskipun tidak sesuai dengan (keinginan) manusia dan menyakitkan. Adapun kalau ditinjau dari al-maqdur (sesuatu yg ditakdirkan/ditetapkan-Nya) maka kita katakan: ada yg baik dan ada yg buruk. Sehingga arti (kalimat) "Takdir yg baik dan yang buruk" adalah al-maqdur (sesuatu yang ditakdirkan/ditetapkan-Nya) ada yg baik dan ada yg buruk.

Kita bisa menjadikan contoh dalam masalah ini dengan Firman Allah, yang artinya:

"Telah nampak kerusakan (bencana) di daratan dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (dosa) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yg benar)." {QS.ar Rum/30:41}

Dalam ayat ini, Allah ta'ala menjelaskan kerusakan/bencana yang terjadi di muka bumi, beserta sebab dan hikmahnya. Kerusakan (bencana) adalah keburukan, sebabnya adalah perbuatan buruk manusia, dan tujuan bencana tersebut adalah agar mereka merasakan sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yg benar).

Maka terjadinya keburukan/bencana di daratan dan di lautan adalah dengan hikmah (yang agung), meskipun bencana itu sendiri adalah keburukan. Akan tapi karena padanya ada hikmah yg agung (yaitu dengan ini (berarti) perbuatan Allah menakdirkan bencana tersebut adalah kebaikan.

Demikian pula perbuatan maksiat dan kekafiran adalah keburukan, dan semuanya terjadi dengan ketetapan takdir-Nya, akan tapi (Allah menakdirkannya) dengan hikmah yang agung. Kalau bukan karena (hikmah tersebut) maka akan sia-sialah hukum-hukum syariat (yang Allah turunkan) dan (jadilah penciptaan manusia tanpa tujuan dan makna).


*di Adopsh dari majalah As Sunnah edisi 07/thn XIV/DZULHIJJAH 1431 H/November 2010.

>lihat Syarhul Aqidatul Wasithiyyah 2/191-192.




"Telah nampak kerusakan (bencana) di daratan dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (dosa) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yg benar)." {QS.ar Rum/30:41}


"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, setelah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al A'raaf: 56)
0 Komentar untuk "Pengertian Takdir yang Buruk??"

Back To Top